Liputan6.com, Amerika - Tepat hari ini pada tahun 1968, Saundra Williams berjalan di atas panggung dengan jubah berlian krem di pundaknya, selempang dan membawa tongkat bak putri kerajaan, dan siap dinobatkan sebagai pemenang kontes.
Seperti dilansir dari History.com, malam yang sama dengan malam kontes Miss America, mahkota Saundra tidak hanya untuk kontes kecantikan. Tapi juga untuk sebuah protes.
Ia adalah wanita kulit hitam pertama yang memenangkan kontes Miss Black America, dan pesan yang ingin dia sampaikan jelas: hitam juga cantik.
Advertisement
Setahun sebelum Saundra menginjakkan kaki di panggung Miss Black America, J. Morris Anderson, seorang enterprener Philadelphia, bertanya kepada kedua anak perempuannya apa yang mereka inginkan saat dewasan nanti. Mereka memberikan jawaban ingin menjadi Miss America --pemenang kontes kecantikan di Negeri Paman Sam.
Namun, Morris tahu bahwa standar rasis akan menyulitkan mereka untuk bisa memenangkan kontes tersebut. Dari situ ia bertekad untuk melakukan sesuatu, guna menunjukkan pada anak-anaknya bahwa mereka juga bisa menjadi Miss America.
Bertekad untuk Terus Memberikan Pesan Positif
Saundra Williams menunjukkan talentanya dengan menampilkan tarian tradisional Afrika. Dan saat segmen tanya jawab, ia menghebohkan penonton dengan jawaban bahwa perempuan dan laki-laki itu setara dalam melakukan pekerjaan, bahkan ia menyebut bahwa para lelaki mulai bermalas-malasan.
Saundra sangat bahagia atas kemenangannya di ajang Miss Black America. Ia mengaku mahkota yang diperolehnya bahkan lebih baik dari Miss America, dan menyatakan ingin terus menyampaikan pesan positif untuk para perempuan berkulit hitam di luar sana.
"Penting untuk kita (wanita kulit hitam) terus mengatakan hal ini terus-menerus karena sudah terlalu lama kita percaya. Dan untuk pertama kalinya kita menjadi perhatian," sebutnya.
Enam belas tahun berlalu, seorang perempuan keturunan afro-Amerika bernama Vanessa Williams dinobatkan sebagai Miss America. Ia adalah perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan kontes dengan kehormatan tinggi.
Hingga saat ini kontes Miss Black Amerika masih berlanjut.
Advertisement
Menjadi Aktivis
Gadis 19 tahun yang menjadi pemenang itu mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan perilaku rasis. Di bangku kuliah Maryland State College, untuk pertama kalinya ia merasakan hal tersebut. Saat dirinya memasuki sebuah restoran namun pelayan enggan melayaninya.
Dari situlah ia menjadi seorang aktivis yang menolak rasialis karena warna kulit.
Reporter: Windy Febriana