Begini Terungkapnya Bloop, Suara 'Monster' Misterius dari Laut Dalam

Suara misterius muncul dari bawah laut Pasifik dekat dengan Amerika Selatan, suara itu disebut dengan 'Bloop', banyak yang mengira suara ini muncul dari monster atau hewan raksasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2019, 15:24 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 15:24 WIB
Ilustrasi dasar laut
Ilustrasi dasar laut (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 1998, Bloop terdengar dari hidropon di Pasifik, suara itu cukup keras namun dengan frekuesi yang rendah. Bloop terdengar dari kurang lebih 5.000 km di bawah air.

Dilansir dari Wired.co.uk, Kamis (22/8/2019) suara ini ditemukan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA). Banyak yang beranggapan bahwa suara Bloop ini mungkin dari suara binatang yang tak dikenal, tapi beberapa juga beranggapan bahwa suara ini adalah sebuah kasus misterius yang tidak terpecahkan.

Pihak NOAA cukup yakin bahwa suara itu bukan berasal dari binatang, tapi dari sebuah fenomena alam yaitu retakan es di Antartika.

Namun, masih banyak orang yang tidak yakin dengan jawaban NOAA, mereka masih beranggapan bahwa suara ini masih misterius. Hal ini karena, informasi dari situ NOAA tidak bertanggal dan tanpa sumber yang jelas.

Dikonfirmasi Hanya Suara Retakan Es

Bongkahan Es di Kanada
Sebuah bongkahan es raksasa melewati perairan Ferryland Newfoundland, Kanada, (10/4). Perairan yang disebut Iceberg Alley ini menjadi tempat perlintasan pecahan gletser di Greenland pada setiap awal musim panas. (Paul Daly/The Canadian Press via AP)

Pihak Wired.co.uk mencoba menghubungi Robert Dziak dari NOAA dan seorang Seismolog Oregon State University, ia membenarkan bahwa fenomena Bloop benar-benar sebuah retakan es batu. Ia juga menambahkan bahwa teori tentang monster atau hewan raksasa yang mengeluarkan suara cukup keras untuk didengar di Pasifik tidak lebih adalah sebuah fantasi sains.

Robert juga menjelaskan kepada pihak Wired.co.uk mengenai temuan NOAA, dan menegaskan bahwa "frekuensi dan karakteristik durasi waktu sinyal Bloop konsisten, dan pada dasarnya identik, dengan sinyal es yang kami rekam di Antartika"

Dia menambahkan: "Kami memulai survei akustik Selat Bransfield dan Drake Passage pada 2005 yang berlangsung sampai 2010. Dalam analisis data akustik baru-baru ini, menjadi jelas bahwa suara es pecah dan retak adalah sumber yang dominan, suara alami di laut selatan. Setiap tahun ada puluhan ribu dari yang kita sebut 'es batu' retak dan meleleh, serta es yang turun dari gletser ke lautan, dan sinyal-sinyal ini sangat mirip dengan karakter si Bloop."

Dengan dasar itu, sangat tidak mungkin bahwa suara Bloop muncur dari hewan. Robert menegaskan bahwa kesalah pahaman yang muncul dari Bloop adalah suara hewan raksasa adalah karena Bloop dimainkan secara terus menerus, yang membuatnya terdengar seperti suara hewan, padahal jika didengar dengan teliti Bloop terdengar seperti suara gempa atau guntur.

Suara-suara yang terdengar dari hidropon NOAA, adalah suara-suara yang punya keterkaitan utama dengan geofisika (gunung berapi bawah laut atau gempa bumi), cuaca (badai, ombak, angin), antropogenik (kapal, senapan angin), es (es laut), dan hewan (catacea, ikan), dan sisanya gangguan elektronik sinyal.

Lautan Masih Menjadi Hal yang Misterius

Ilustrasi gelombang laut
Ilustrasi gelombang laut (Sumber: Pixabay)

Sangat mudah untuk melihat mengapa Bloop adalah misteri yang sangat menarik. Sebagian besar lautan masih belum dijelajahi oleh manusia (lebih dari 95 persen, menurut NOAA), dan belum lama seekor spesies paus baru tersapu di pantai di Selandia Baru. Serta pada tahun 2004 rekaman video memperlihatkan seekor cumi-cumi raksasa di dalam laut.

Penggemar fiksi horor juga mencatat bahwa lokasi yang ditunjuk sebagai sumber Bloop terletak hanya 1.760 km dari lokasi kota R'yleh yang cekung, tempat (menurut HP Lovecraft) binatang mitos Cthulhu dipenjara, Cthulhu diduga sesuai sebagai makhluk laut raksasa yang mampu mengeluarkan suara yang dapat menempuh ribuan kilometer melalui lautan, namun sayangnya semua itu hanyalah fantasi sains.

 

Reporter: Windy Febriana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya