Liputan6.com, Washington - Pada 1 November 1950, Griselio Torresola dan Oscar Collazo berupaya membunuh Presiden Harry S. Truman di Blair House di Washington, D.C. Untungnya, Truman berhasil lolos tanpa cedera.
Dikutip dari History pada Jumat, (1/11/2019) pada musim gugur 1950, Gedung Putih sedang direnovasi dan Presiden Truman dan keluarganya tinggal di Rumah Blair di Pennsylvania Avenue. Pada sore hari tanggal 1 November, Truman dan istrinya berada di lantai atas ketika mereka mendengar keributan — dan suara tembakan — datang dari tangga depan rumah.
Baca Juga
Memang, sepasang calon pembunuh telah berjalan ke pintu depan Blair House dan melepaskan tembakan. Namun, mereka tidak pernah berhasil melewati pintu masuk karena reaksi cepat dari petugas polisi dan penjaga.
Advertisement
Agen US Secret Service (Paspampres) Leslie Coffelt terluka parah dalam tragedi berikutnya, tetapi tidak sebelum ia berhasil membunuh Torresola. Collazo kemudian mengungkapkan kepada polisi betapa buruknya rencana upaya pembunuhan itu: para penyerang tidak yakin apakah Truman akan berada di rumah ketika mereka melancarkan serangan mereka pada jam 2 siang.
Torresola dan Collazo adalah aktivis politik dan anggota ekstremis Partai Nasionalis Puerto Rico, sebuah kelompok yang berjuang untuk kemerdekaan penuh dari Amerika Serikat. "Independistas" sebagaimana mereka biasa dipanggil, menargetkan Truman terlepas dari dukungannya terhadap otonomi Puerto Rico yang lebih besar.
Pelakunya Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup
Tampaknya tidak terpengaruh oleh upaya nyawanya yang terancam, Truman menepati janji yang telah dijadwalkan untuk hari itu. "Seorang Presiden harus tetap menjalani kewajibannya," katanya datar.
Oscar Collazo dijatuhi hukuman mati, tetapi dalam tindakan pengampunan yang mengagumkan pada tanggal 24 Juli 1952, Truman mengubah hukuman penjara seumur hidup.
Sejarah lain mencatat, pada 1 November 1955, keluarga Conrad Hopp beranggotakan dirinya sebagai ayah, kemudian istri dan tujuh anaknya sedang menikmati makan malam di rumahnya yang berlokasi di Weld, Colorado, Amerika Serikat. Namun santap malam mereka dikejutkan oleh suara ledakan pada pukul 19.03 waktu setempat. Duar...!
Seluruh anggota keluarga tersebut terkejut ketika melihat keluar ada bola api menganga di langit. Bola api berpencar dan berjatuhkan dari langit ke perkebunan dekat rumah.
Dan pada 1 November 1984 sebuah kekerasan pecah di sejumlah wilayah di India pasca-pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi. Wanita pertama yang menjabat sebagai PM India itu dihabisi oleh dua pengawalnya, Satwant Singh dan Beant Singh, yang merupakan pengikut Sikhisme pada 31 Oktober 1984.
Â
Reporter: Windy Febriana
Advertisement