Rencana Relokasi Warga Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Realisasinya?

Selain Jokowi, Ini 8 Pemimpin Dunia yang Terpilih untuk Periode Kedua

Selain Jokowi, berikut 8 pemimpin dunia lainnya yang terpilih untuk masa jabatan kedua pada 2019.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 24 Okt 2019, 19:06 WIB

Diterbitkan 24 Okt 2019, 19:06 WIB

Deretan Tokoh Politik Hadiri Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Joko Widodo saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wapres 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi-Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo telah dilantik untuk masa jabatan kedua pada 20 Oktober 2019 lalu.

Dalam pidato pertamanya usai pelantikan, Jokowi menekankan pentingnya mendobrak rutinitas.

"Ini yang namanya monoton dan rutinitas. Sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal. Meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas. Jangan lagi kerja kita berorientasi proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata," kata Jokowi dalam pidatonya di Gedung DPR, Minggu (20/10/2019).

Media asal Singapura, The Straits Times memberitakan acara pelantikan presiden Indonesia dengan judul "President Joko Widodo faces test of leadership in second term."

"Dengan Alquran diletakkan di atas kepalanya, Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Minggu (20 Oktober) membacakan sumpah jabatannya untuk melaksanakan tugasnya dengan "baik dan adil" yang ia bisa, memulai masa jabatan kedua dan terakhirnya di bawah rentetan krisis." Demikian kutipan dari artikel tersebut.

Selain Jokowi, berikut 8 pemimpin dunia lainnya yang terpilih untuk masa jabatan kedua pada 2019:

1. Justin Trudeau - Kanada (2019 - 2023)

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (AFP Photo)

2. Benjamin Netanyahu - Israel (2019 - 2023)

Ikuti Langkah AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem

PM Israel Benjamin Netanyahu memberi sambutan saat peresmian Kedubes Guatemala di Yerusalem, Rabu (16/5). Netanyahu menyebut peresmian tersebut adalah tepat karena Guatemala menjadi negara kedua yang mengakui Israel pada 1948. (Ronen Zvulun/Pool via AP)