3 Risiko Mengintai Bila Membunuh Ular

Ular kerap ditemukan di permukiman warga lantaran habitatnya mulai terancam.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Des 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 21:00 WIB
Warga Cakung Digegerkan Penemuan Sarang Kobra
Warga menunjukkan anak kobra di Kampung Baru, Kelurahan Cakung Barat, Cakung Jakarta Timur, Kamis (12/11/2019). Warga Kampung Baru, Cakung Barat digegerkan oleh penemuan sarang ular jenis kobra Jawa pada Rabu (11/12/2019) di lahan kosong samping salah satu rumah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Penemuan puluhan ekor anak ular kobra menggegerkan warga perumahan Royal Citayam Residence, Dusun Susukan, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bukan hanya di Citayam, teror kobra juga terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur dan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Bahkan di Gunungkidul, fenomena teror ular di permukiman warga telah berlangsung sejak empat tahun terakhir. 

Ular kerap ditemukan di permukiman warga lantaran habitatnya mulai terancam. Selain itu, banyaknya tikus di perumahan memicu ular-ular datang untuk memangsanya.

Namun, jangan sekali-sekali membunuh ular saat menemukannya. Sebab, ada tiga risiko yang dapat terjadi bila membunuh ular, seperti dikutip dari berbagai sumber:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Ular Menyerang Balik

Ilustrasi: ular Kobra Raja (Wikimedia Commons)
Ilustrasi: ular Kobra Raja (Wikimedia Commons)

Salah satu risiko terbesar apabila Anda berniat membunuh ular adalah, serangan balik. Hewan melata ini terkadang sulit untuk ditakhlukan.

Butuh seseorang profesional yang bisa melakukannya. Sebab, pawang adalah mereka yang tahu apakah ular itu berbisa atau tidak.

Selain itu mereka juga tahu seagresif apa jenis ular tersebut. Jika orang awam melakukan serangan, maka bisa jadi ia akan diserang balik oleh ular tersebut, alhasil malah akan mengancam nyawa.

 

2. Ular Menggigit Meski Telah Mati

Ilustrasi ular kobra
Ilustrasi kobra (iStock)

Risiko yang sama juga bisa terjadi meski ular telah Anda anggap mati. Kepala reptil yang telah terpenggal masih bisa menggigit dan mengeluarkan bisa.

Oleh karenanya, setelah ular itu mati jangan sekali-kali mencoba untuk bermain dengan hewan tersebut. Salah satu kasus pernah terjadi.

Kala itu ada seorang chef yang di China yang membunuh ular. Kepala ular itu telah terpenggal selama 20 menit tapi ular itu masih bisa menggigit dan mengeluarkan bisa.

Chef itu lantas meninggal dunia karena tidak mengambil langkah cepat.

 

3. Masuk Penjara

Pertemuan Tak Sengaja Warga Boalemo dan Ular Kobra Jelmaan Putri Kota Gaib
Sebelumnya, pasangan ibu dan anak dari Boalemo itu bergantian bermimpi bertemu ular kobra. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Di Australia, ada sejumlah ular yang dilindungi oleh pemerintah. Tak hanya ular, ada sejumlah hewan lain yang yang dilindungi oleh UU Taman dan Konservasi Wilayah.

Di wilayah Northern Territory, Australia misalnya, hukuman yang diterima apabila membunuh ular bisa dipenjara hingga lima tahun atau denda 77.000 dolar Australia.

Namun menurut senior Taman dan Satwa Liar, Alice Donne, pengecualian ada ketika ular benar-benar menimbulkan bahaya bagi seseorang atau hewan peliharaan mereka.

Namun, UU tersebut juga menyatakan bahwa pengecualian dapat diterapkan ketika ular berada dalam jarak 100 meter dari properti yang diduduki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya