WFP Ingatkan Kondisi Masyarakat Sudan yang Kelaparan Parah

Pejabat Program Pangan Dunia (WFP) memberi peringatan perihal masyarakat Sudan yang menderita kelaparan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Des 2019, 07:03 WIB
Diterbitkan 22 Des 2019, 07:03 WIB
Potret Pembuat Pot Tanah Liat di Sudan
Pekerja membuat pot tanah liat di sebuah bengkel tembikar di Khartoum, Sudan, Kamis (27/6/2019). Pot tanah liat tersebut nantinya akan dipajang untuk dijual. (AP Photo/Hussein Malla)

Liputan6.com, Juba - Lebih dari empat juta warga Sudan Selatan diprediksi akan mengalami kelaparan sangat parah dalam enam bulan ke depan. Hal itu tak akan terjadi kecuali jika World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia menerima anggaran untuk memprioritaskan bantuan pangan, demikian peringatan kepala program tersebut.

Dilansir dari VOA Indonesia, Sabtu (21/12/2019), Direktur Eksekutif WFP David Beasley minggu lalu datang ke Sudan Selatan pasca banjir dahsyat yang menghancurkan tanaman, hewan ternak dan mata pencaharian ratusan ribu warga Sudan Selatan.

Ia memohon para donor untuk membantu rakyat negara itu.

“Tolong, kita tidak bisa berpaling dari keluarga dan anak-anak yang tidak berdosa di sana. Kegagalan mengumpulkan dana yang dibutuhkan dalam masa krisis ini berarti kehilangan nyawa, berarti kondisi kelaparan yang sangat parah. Tetapi mari kita tetap berharap agar kita mendapatkan tanggapan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kelaparan parah,” ujar Beasley kepada VOA.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Butuh Bantuan

Puluhan Imigran Terlantar di Trotoar Jalan Kebon Sirih
Sejumlah imigran duduk di trotoar depan Kantor UNHCR Menara Ravindo, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (3/7/2019). Puluhan imigran tersebut berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, dan Sudan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Badan-badan bantuan mengatakan hampir satu juta orang membutuhkan bantuan setelah hewan ternak, hasil bumi dan harta benda mereka hancur akibat banjir.

Beasley memperingatkan jika krisis ini tidak segera ditangani, maka aka menjadi sumber konflik di dalam komunitas masyarakat Sudan Selatan dan menyebabkan gelombang imigrasi ke negara lain.

Direktur WFP di Sudan Selatan, Matthew Hollingworth, mengatakan 4,5 juta orang kini menghadapi tingkat kerawanan pangan darurat dan akut. Ditambahkannya, ketika orang mencapai titik itu, maka dengan mudah akan menjadi kelangkaan pangan sangat parah, yang berarti kelaparan akut dan kematian.

Hollingworth mengatakan Sudan Selatan kini sudah berada di tingkat kurang gizi yang paling buruk. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya