Turki Kerahkan 2.000 Kendaraan Militer ke Suriah

Dalam 12 hari terakhir, pasukan Turki telah mengerahkan 2.000 kendaraan militer ke Suriah utara.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 16 Feb 2020, 15:04 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 15:04 WIB
Turki Mulai Operasi Militer Sasar Kurdi di Suriah
Kendaraan militer Turki melaju menuju perbatasan Suriah dekat Akcakale di Provinsi Sanliurfa, Turki, Rabu (9/10/2019). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menamakan tindakan militer ini sebagai 'Operation Peace Spring'. (BULENT KILIC/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Dalam 12 hari terakhir, pasukan Turki telah mengerahkan 2.000 kendaraan militer ke Suriah utara. Konvoi militer terbaru yang melibatkan 50 kendaraan memasuki Suriah pada Minggu (16/2/2020) dini hari.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, tentara Turki mengerahkan bantuan militer ke sejumlah area yang dikuasai para pemberontak dukungan Turki di wilayah pedesaan di provinsi Idlib dan Aleppo, Suriah utara.

Kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris itu mengatakan, sekitar 6.500 tentara Turki dikerahkan ke sejumlah wilayah di Idlib dan Aleppo secara bersamaan.

Pengiriman bantuan militer Turki itu dilakukan ketika pasukan Suriah berhasil merebut area-area penting di kedua provinsi dalam dua bulan terakhir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Turki Telah Jadi Musuh Suriah

Konvoi, Kendaraan Militer Turki Dilempari Batu Warga Kurdi
Sejumlah warga Kurdi melemparkan batu ke kendaraan militer Turki di dekat kota Al-Muabbadah, bagian timur laut Hassakah, Suriah (8/11/2019). Aksi dilakukan memprotes terhadap serangan militer yang dilancarkan Turki. (AFP/Delil Souleiman)

Suriah semakin gencar memprotes Turki yang mendukung kelompok-kelompok pemberontak tersebut, seperti dilansir Xinhua, Minggu (16/2/2020).

Pada Jumat 14 Februari, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan kepada stasiun televisi Lebanon al-Mayadeen bahwa Turki telah menjadi "negara musuh" bagi Suriah. Karena "negara itu menduduki wilayah Suriah dan membawa masuk para teroris."

Dia menambahkan, Suriah memiliki "hak kedaulatan" untuk menentang "pendudukan" Turki dan Amerika Serikat di wilayahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya