Cegah Virus Corona, Tim Kriket Inggris Pastikan Tak Bersalaman Saat Tur Sri Lanka

Tim nasional Inggris meminimalisir kontak fisik dengan manusia lantaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 89.000 orang secara global.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Mar 2020, 15:12 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 15:12 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Colombo - Tim nasional kriket Inggris memilih untuk tidak berjabat tangan selama menjalani serangkaian pertandingan yang berlangsung di Sri Lanka. Hal itu berkaitan dengan isu yang tengah ramai diperbincangkan, yaitu Virus Corona.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (3/3/2020) hal ini dibenarkan oleh kapten tim nasional Inggris yaitu Joe Root.

Root menjelaskan bahwa langka itu ia dan tim nya ambil guna menghindari Virus Corona yang saat ini tengah melanda dunia.

Mereka memilih untuk berhati-hati dan meminimalisir kontak fisik dengan manusia lantaran virus yang telah menginfksi lebih dari 89.000 orang secara global.

"Setelah penyakit yang melanda skuad di Afrika Selatan, kami sangat menyadari pentingnya menjaga kontak seminimal mungkin," kata Root kepada wartawan sebelum terbang ke Sri Lanka pada Senin malam untuk serangkaian dua uji coba.

"Kami telah diberi nasihat yang sangat masuk akal dari tim medis kami untuk membantu mencegah penyebaran kuman dan bakteri."

"Kami tidak berjabat tangan satu sama lain sebagai gantinya menggunakan kepalan tangan. Lalu mencuci tangan secara teratur dan menyeka permukaan menggunakannya tisu dan gel antibakteri yang telah diberikan kami."

Sri Lanka mengonfirmasi kasus pertama coronavirus pada Januari, tetapi kapten Inggris itu juga berharap tur berjalan sesuai rencana.

"Tidak ada informasi bahwa tur itu akan dihentikan. Tapi, tentu saja, ini adalah situasi yang berkembang sehingga kami melakukan kontak rutin dengan pihak berwenang dan akan melanjutkan seperti yang disarankan," jelas Root.

F1 hingga MotoGP Qatar Kena Dampal Corona

Marc Marquez
Marc Marquez melakoni MotoGP Qatar 2019 di Sirkuit Losail, Minggu (10/3/2019). (AFPKarim Jaafar)

Sementara itu, Pihak F1 berencana tetap menyelenggarakan tiga seri awal di Australia (15 Maret), Bahrain (22 Maret), dan Vietnam (5 April). Namun untuk seri di Tiongkok, F1 kabarnya bakal ditunda.

Semula, seri Tiongkok akan berlangsung pada 19 April. Namun pihak F1 memutuskan menundanya karena ada virus corona.

"Kesehatan dan keamanan masyarakat harus diutamakan," ujar Ketua Pelaksana F1, Chase Carey seperti dilansir Guardian.

"Kami belum mencoba segala kemungkinan, tetapi pastinya ada tantangan soal penjadwalan ulang," ujarnya menambahkan.

Selain itu, pembatalan juga terjadi pada seri perdana MotoGP 2020 di Qatar. Penyebab dibatalkanya MotoGP Qatar tak lain akibat semakin parahnya wabah virus Corona baru atau Covid-19.

MotoGP 2020 seharusnya dimulai akhir pekan nanti di Qatar. Awalnya MotoGP Qatar diperkirakan tetap berlangsung di tengah wabah virus Corona.

Setelah melakukan pertemuan, Dorna, FIM, IRTA akhirnya memutuskan untuk membatalkan MotoGP Qatar. Meski demikian, balapan kelas Moto2, Moto3 serta Asia Telant Cup tetap akan berlangsung.

Langkah pembatalan MotoGP Qatar tak lepas dari adanya pembatasan kunjungan ke negara Timur Tengah tersebut, terutama dari Italia.

Seperti diketahui saat ini virus Corona semakin parah di Italia. Korban jiwa telah mencapai lebih dari 20 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya