8-3-1983: Terilhami Star Wars, Ronald Reagan Sebut Uni Soviet 'Kerajaan Jahat'

Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan secara terbuka menyebut Uni Soviet sebagai "kerajaan jahat (evil empire)."

oleh Hariz Barak diperbarui 08 Mar 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2020, 06:00 WIB
Presiden ke-40 AS Ronald Reagan
Presiden ke-40 AS Ronald Reagan (Huffington Post)

Liputan6.com, Washington DC - Berbicara kepada konvensi Asosiasi Evangelikal Nasional di Florida pada 8 Maret 1983, Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan secara terbuka menyebut Uni Soviet sebagai "kerajaan jahat (evil empire)" untuk kedua kalinya dalam kariernya.

Reagan pertama kali menggunakan ungkapan itu dalam pidato tahun 1982 di British House of Commons, demikian seperti dikutip dari History.com, Minggu (8/3/2020).

Beberapa pihak menganggap Ronald Reagan menggunakan terminologi yang diilhami film Star Wars sebagai retorika demokrasi yang brilian.

Namun yang lain, termasuk komunitas diplomatik internasional, mengecamnya sebagai perilaku agresif yang tidak bertanggungjawab.

Sikap agresif Reagan terhadap Uni Soviet dikenal sebagai Doktrin Reagan.

Dia memperingatkan terhadap apa yang dia dan para pendukungnya lihat sebagai tren berbahaya untuk mentolerir penumpukan senjata nuklir Soviet. Reagan juga menilai, Soviet berupaya untuk menyusup ke negara-negara Dunia Ketiga untuk menyebarkan komunisme.

Menganjurkan perdamaian melalui kebijakan tersebut, Reagan menyatakan bahwa Soviet harus memahami bahwa "kita tidak akan pernah berkompromi pada prinsip dan kita juga tidak mengabaikan fakta sejarah dan impuls agresif dari kerajaan jahat."

"Melakukan hal itu berarti meninggalkan perjuangan antara yang benar dan yang salah, dan yang baik dan yang jahat," lanjut presiden AS tersebut.

Reagan mengusulkan kebijakan yang melampaui Doktrin Penahanan Truman, mendesak intervensi aktif. Dia bersumpah untuk meningkatkan pengeluaran militer AS dan menggunakan kekuatan jika perlu untuk menghentikan ekspansi komunis di negara-negara Dunia Ketiga.

Simak video pilihan berikut:

Reagan dan Kebijakan Kontroversialnya

Penandatanganan Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) antara Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada Desember 1987 atau lima bulan jelang KTT Moskow (Wikimedia / Creative Commons)
Penandatanganan Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) antara Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada Desember 1987 atau lima bulan jelang KTT Moskow (Wikimedia / Creative Commons)

Bukan kali itu saja Reagan menerapkan kebijakan 'kontroversial' semasa masa kepresidenannya.

Salah satu contoh, pemerintahannya memberikan bantuan militer kepada kelompok-kelompok Nikaragua yang memerangi pemerintah kiri Sandinista.

Pemerintahan Reagan juga memberikan dukungan material kepada mujahidin Afghanistan dalam perang mereka yang berkelanjutan dengan Soviet.

Pada saat yang sama, Reagan meyakinkan orang Amerika bahwa dia akan mengejar kesepahaman dengan kekuatan totaliter dan mengutip upaya Amerika Serikat untuk membatasi pengembangan rudal sebagai langkah menuju perdamaian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya