Seluruh Italia Dikarantina Akibat Virus Corona

Italia melaksanakan lockdown nasional.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Mar 2020, 07:16 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 07:16 WIB
Colosseum
Wisatawan mengunjungi Colosseum di Roma, Sabtu (7/3/2020). Italia menjadi negara Eropa dengan kasus virus corona (COVID-19) tertinggi sehingga kondisi itu membuat sejumlah destinasi wisata semakin dijauhkan oleh pengunjung. (AP Photo/Andrew Medichini)

Liputan6.com, Roma - Pemerintah Italia mengambil langkah drastis untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Seluruh negaranya kini mengalami lock down sehingga membatasi akses perjalanan masyarakat.

Dilaporkan VOA News, Selasa (10/3/2020), pengumuman itu dibuat Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Senin sore waktu setempat. Dengan ini, 60 juta penduduk dikarantina. 

"Kebiasaan kita perlu diubah," ujar Conte. "Mereka sekarang diubah," ia menambahkan. Pemerintah pun mengeluarkan slogan Saya Tetap di Rumah untuk mempromosikan kebijakan ini. 

Aturan ini berlaku hingga 3 April mendatang. 

Ada ketentuan khusus bagi penduduk Italia untuk bepergian ke wilayah lain, yakni alasan kerja atau kesehatan yang valid. Aturan ini akan resmi berlaku pada Selasa waktu setempat. Semua restoran dan kafe juga wajib tutup pada sore hari. 

Aturan lock down nasional ini adalah ekspansi dari kebijakan sebelumnya yang mengkarantina daerah utara di Italia yang terdampak Virus Corona. Karantina itu mengkarantina 16 juta orang.

Daerah yang awalnya dikarantina adalah seluruh wilayah Lombardia, wilayah Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), wilayah Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), wilayah Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino). 

Berdasarkan pantauan Gis And Data, total kasus Virus Corona di Italia ada 9.712 kasus, di antara jumlah itu ada 463 pasien meninggal dan 723 sembuh. Kasus di Italia terparah setelah China. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sebelumnya KBRI Roma Menyebut Warga Italia Aman

Colosseum
Wisatawan mengambil gambar burung camar saat mengunjungi Colosseum di Roma, Sabtu (7/3/2020). Italia menjadi negara Eropa dengan kasus virus corona (COVID-19) tertinggi sehingga kondisi itu membuat sejumlah destinasi wisata semakin dijauhkan oleh pengunjung. (AP Photo/Andrew Medichini)

Ketika wilayah utara mengalami karantina, KBRI Roma menegaskan keadaan WNI masih aman. Persediaan juga terjamin.

Ada sekitar seribu WNI yang tinggal di daerah tersebut. KBRI Roma memastikan bahwa WNI di Italia dalam keadaan aman dan negatif Virus Corona. 

"Saat ini tercatat terdapat 1.239 WNI yang tinggal menetap di berbagai wilayah tersebut." tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin kemarin. "Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi COVID-19 di wilayah lock down," jelas Kemlu. 

KBRI Roma telah dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut termasuk melalui berbagai koordinator wilayah masyarakat Indonesia. Para WNI memilih beraktivitas di rumah dan pada umumnya bersikap tenang. 

"Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin. KBRI Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline COVID-19 serta menyampaikan himbauan langkah-langkah pencegahan," jelas Kemlu. 

Nomor Hotline Posko Penanganan COVID-19 KBRI Roma yang bisa dihubungi: +39 338 923 4243

Pihak KBRI meminta agar WNI tetap tenang, mengambil langkah pencegahan, dan selalu memantau informasi dari sumber resmi. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya