Australia Sebut Kemampuan Indonesia Tangani Virus Corona di Bawah Standar

Australia menyorot kemampuan Indonesia dalam menangani Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2020, 16:47 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 16:47 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia memberikan update bagi para traveler yang ingin berkunjung ke Indonesia. Pembaharuan ini menyorot kasus baru Virus Corona (COVID-19) di Tanah Air.

Pada situs pemerintah Smartraveller, Senin (9/3/2020), otoritas Australia menyebut kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Virus Corona tidak mumpuni. Turis Australia turut diberi penjelasan bahwa standar layanan kesehatan di Indoensia berbeda dari Australia.

"Ketersediaan pengujian dan fasilitas pengendalian infeksi terbatas dan risiko penularan virus bertambah. Layanan kritis untuk merawat warga Australia yang sakit parah, termasuk di Bali, kemungkinan secara signifikan di bawah standar di Australia," jelas situs Smartraveller terkait situasi Indonesia.

Australia juga menyorot terbatasnya ketersediaan fasilitas karantina, seperti ruang isolasi. Namun, pemerintah Australia tak mengubah advice level ke Indonesia, yakni masih Waspada Tinggi.

Situs Smartraveller berada di bawah Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.

Total pasien Virus Corona di Indonesia ada enam orang. Empat pasien berasal dari acara dansa pada pertengahan Februari lalu, dan dua lainnya adalah kru Diamond Princess.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto berkata kondisi para pasien membaik. Mayoritas kasus berasal dari acara pesta dansa dan satu orang dari kapal Diamond Princess.

Pasien dari acara pesta dansa tertular dari turis asal Jepang. Turis tersebut dirawat di Malaysia dan dilaporkan sudah sembuh dari Virus Corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kondisi Kasus 5 dan 6 di Jakarta dalam Keadaan Baik

Penumpang Negatif Virus Corona Tinggalkan Diamond Princess
Kru berdiri di geladak kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 634 dari 3.711 orang kapal pesiar Diamond Princess kini terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pemerintah menyatakan, pasien kasus 5 dan kasus 6 yang positif Virus Corona dalam kondisi stabil. Bahkan, kedua pasien tidak diinfus serta tidak batuk dan pilek.

"Kasus 05 dan 06, kondisi keduanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Minggu, 8 Maret 2020.

"Jadi kondisinya dalam keadaan baik," sambungnya.

Adapun kasus 5 berjenis kelamin laki-laki dan berusia 55 tahun. Pasien positif corona ini merupakan seorang WNI yang merupakan bagian dari cluster Jakarta yang tertular dari sebuah acara.

"Yang tadi saya laporkan suspect, data laboratoriumnya bahwa yang bersangkutan confirm positif COVID-19," ucap Yurianto. 

Kasus 6 adalah seorang WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess. Pasien tersebut sebelumnya dievakuasi dari Jepang dan menjalani masa observasi di Pulau Sebaru, Jepang.

"Kasus 06, laki-laki 36 tahun ini adalah imported case yang didapatkan dari Jepang, pada saat bekerja di kapal Diamond Princess," tutur Yurianto.

Saat ini, pasien kasus 5 diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Sementara pasien kasus 6 diisolasi di RS Persahabatan Jakarta Timur.

Tanggapan Pemerintah Indonesia

Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pihak Istana Kepresidenan membantah otoritas Australia yang menyebut kemampuan Indonesia dalam mengendalikan virus corona (Covid-19) tidak mumpuni. Pihak Istana menjelaskan bahwa saat ini pemerintah telah memasang sejumlah alat pendeteksi virus corona.

"Alat deteksi ada di 135 pintu masuk ke Indonesia (darat, laut, udara)," kata Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah saat dihubungi.

Salah satu hal yang menjadi sorotan Australia yakni, terbatasnya ruang isolasi yang disediakan Indonesia. Terkait hal ini, Donny mengatakan bawa pemerintah sudah menyiapkan banyak ruang isolasi untuk pasien positif virus corona.

Menurut dia, ruang isolasi itu tersedia di 137 rumah sakit rujukan yang tersebar di berbagai provinsi. Pemerintah, kata Donny, akan membangun rumah sakit khusus virus corona di Pulau Galang, Kepulauan Riau dan ditargetkan rampung dalam satu bulan.

"Semua masih terkendali dan pemerintah bekerja (menangani virus corona) dengan standar tinggi," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya