2 Pasien Positif Virus Corona COVID-19 di Australia Pernah ke Indonesia

Otoritas kesehatan Australia melacak sumber penularan Virus Corona COVID-19. Hingga saat ini dari banyak kasus ditemukan berasal dari mereka yang pernah ke luar negeri, salah satunya dari Indonesia.

diperbarui 17 Mar 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 14:55 WIB
Ilustrasi Australia
Ilustrasi Australia (AP)

Victoria - ABC Australia mengumpulkan database nasional pertama untuk melacak kasus-kasus positif Virus Corona COVID-19. Di tengah kritik atas pemerintah federal dan pemerintah negara bagian di sana karena dianggap gagal memberikan informasi memadai soal peta penyebaran virus tersebut.

Seperlima dari data itu tercatat pada Senin 16 Maret, saat jumlah jumlah kasus yang terkonfirmasi 368 kasus. Sementara hingga berita ini diturunkan, Selasa siang (17/3/2020), jumlah yang tercatat mencapai 377 menurut data di John Hopkins University.

Data ini melacak kasus Virus Corona COVID-19 yang sudah dikonfirmasi, berdasarkan jenis kelamin, usia, lokasi, dan sumber penularan dengan menggabungkan data-data yang dicatat oleh pihak otoritas kesehatan pusat dan negara bagian, ditambah laporan yang dibuat oleh ABC.

Data ini juga merekam semua kasus yang terkontaminasi sejak 25 Januari, saat negara bagian New South Wales dan Victoria melaporkan kasus pertama yang berjumlah empat orang, hingga menjelang akhir hari Senin 16 Maret. 

Ukuran utama untuk melacak penyebaran Virus Corona COVID-19 adalah melihat kapan jumlah kasus naik dua kali lipat. Di Australia, membutuhkan empat hari untuk jumlah kasus meningkat.

Jumlah peningkatan ini terjadi di New South Wales, Victoria, Queensland, dan Australia Selatan.

Setiap negara bagian di Australia telah mengkonfirmasi setidaknya satu kasus COVID-19.

Negara bagian New South Wales, dengan ibu kota Sydney, memiliki kasus terbanyak, berkontribusi 46 persen dari total jumlah kasus secara nasional. Selanjutnya adalah Victoria dan Queensland.

Tapi gambaran ini berubah jika memperhatikan jumlah populasi. Dengan melihat jumlah warga, terlihat New South Wales memiliki kasus penularan terbanyak per 100.000 orang, diikuti Queensland dan Tasmania.

Kawasan Ibu kota Australia dan Kawasan Australia Utara memiliki jumlah penularan yang rendah hingga laporan ini diturunkan.

Saat satu kasus Virus Corona COVID-19 terkonfirmasi, otoritas kesehatan melacak untuk mengetahui sumber penularan. Hingga saat ini dari banyak kasus ditemukan berasal dari mereka yang pernah ke luar negeri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jumlah Kasus Melonjak dari Mereka yang Bepergian ke Luar Negeri

Update penyebaran Virus Corona COVID-19 di dunia. (gisanddata.maps.arcgis.com)
Update penyebaran Virus Corona COVID-19 di dunia. (gisanddata.maps.arcgis.com)

Jumlah penularan dari luar negeri tiga kali lipat dari penularan kasus lokal yang sudah terkontaminasi.

Pihak otoritas menyediakan informasi spesifik negara tujuan dari seperlima kasus yang terkonfirmasi karena tertular di luar Australia.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak dikunjungi, diikuti Italia, China, Iran, dan Inggris.

Meski kapal pesiar Diamond Princess tidak termasuk dalam kategori "negara", tapi tetap menjadi salah satu sumber penularan.

Inilah daftar-daftar negara yang menjadi tujuan warga Australia yang kemudian dinyatakan terjangkit Virus Corona COVID-19:

Data pasien positif Virus Corona COVID-19 di Australia pernah bepergian ke Indonesia. (ABC.net.au)

Data ini juga memberikan gambaran tidak hanya bagaimana dan dimana warga tertular, tapi juga siapa saja mereka.

Dari kasus yang terkonfirmasi, kebanyakan berusia 30-50 tahun. Di Australia jumlah mereka yang tertular di usia 30-an tiga kali lipat lebih banyak dari yang berusia 70 tahunan.

Di seluruh Australia, lebih banyak pria yang dinyatakan positif tertular Virus Corona COVID-19. Tetapi angka ini berbeda secara signifikan jika kita melihat per negara bagian.

Di Victoria, jumlah pria yang tertular mencapai dua kali lipat dibandingkan perempuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya