Thailand Umumkan 30 Kasus Baru Terkait Virus Corona COVID-19

Kasus baru terkait Virus Corona COVID-19 disampaikan oleh sekretaris tetap Kementerian Kesehatan Thailand Sukhum Kanchanaphimai pada konferensi pers.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Mar 2020, 12:44 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 12:44 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok - Otoritas di Thailand melaporkan adanya 30 kasus Virus Corona baru pada Selasa, 17 Maret 2020. Sehingga, jumlah kasus COVID-19 di Negeri Gajah Putih tersebut mencapai 177 orang.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (17/3/2020) hal tersebut disampaikan oleh sekretaris tetap Kementerian Kesehatan Thailand Sukhum Kanchanaphimai pada konferensi pers.

"Dari 30 kasus, 11 di antaranya terhubung dengan pertandingan tinju yang sempat diadakan di Thailand. Proses penyebaran terjadi karena adanya acara tersebut," ujar Sukhum.

"Sementara itu, sisanya berkaitan dengan kedatangan orang asing," tambahnya.

Menurut Sukhum Kanchanaphimai, sebagian besar kasus penyebaran Virus Corona antara 70 sampai 80 persen di Thailand tercatat ada Bangkok.

Thailand telah mencatat satu kematian akibat Virus Corona dan 41 pasien telah pulih dan kembali ke rumah.

Thailand mengumumkan kematian pertama akibat Virus Corona COVID-19 pada Minggu 1 Maret 2020. Korban merupakan seorang pekerja ritel pria berusia 35 tahun.

Ia menderita demam berdarah dan Covid-19, kata Suwannachai Wattanayingcharoenchai, direktur jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand hari ini, dikutip dari Bangkok Post.

Pasien itu telah dirawat di rumah sakit sejak 16 Februari 2020 di rumah sakit swasta. Ia kemudian dipindahkan ke Institut Penyakit Menular Bamrasnardura.

Sempat Negatif

Mulai Bangkit dari Serangan Wabah Corona, China Kembali Buka Beragam Tempat Wisata
Warga Wuhan, Provinsi Hubei, berjalan-jalan di luar mengenakan masker. (dok. STR / AFP)

Namun, korban meninggal pada Sabtu 29 Februari 2020 setelah mengalami kegagalan pada beberapa organ. Otoritas kemudian mengumumkan kematiannya pada hari ini.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand masih mencari peran Virus Corona COVID-19 dalam kematian itu, kata Dr. Suwannachai.

Tes Virus Corona COVID-19 pada pasien itu negatif sejak 16 Februari 2020. Tetapi, "kerusakan sudah terjadi pada tubuhnya" dari serangan infeksi sebelumnya oleh penyakit baru, kata Tawee Chotpitayasunondh, penasihat Departemen Pengendalian Penyakit Thailand.

Thiravat Hemachudha, kepala pusat penyakit di Rumah Sakit Chulalongkorn, memposting di laman Facebook-nya pada Minggu 1 Maret pagi, menyatakan bahwa pasien tersebut meninggal pada pukul 18.25, Sabtu 29 Februari 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya