Para Ilmuwan Prediksi Kasus Kematian di AS Bisa Capai 200.000

Kekurangan ventilator di beberapa kota besar memburuk ketika jumlah kematian AS melewati 2.300.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Mar 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 19:40 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Washington - Pakar penyakit menular memperingatkan pada hari Minggu bahwa kematian di AS akibat Virus Corona bisa mencapai hingga 200.000, dengan jutaan kasus. Ini bertepatan ketika New York, New Orleans, dan kota-kota besar lainnya mengatakan mereka akan segera kehabisan pasokan medis yang penting.

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, memperkirakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa pandemi tersebut dapat menyebabkan antara 100.000 hingga 200.000 kematian di Amerika Serikat.

Seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Senin (30/3/2020), Fauci, anggota terkemuka gugus tugas khusus Virus Corona dari Presiden Donald Trump , dengan cepat menambahkan: "Saya tidak ingin menerima hal itu ... Ini adalah target yang menggerakkan sehingga Anda dapat dengan mudah salah persepsi sehingga menyesatkan orang."

Ketika ditanyai tentang kurangnya alat tes Virus Corona COVOD-19, Fauci menjawab dengan nada yang sedikit lebih optimis sambil mengatakan, "Jika Anda membandingkan beberapa minggu yang lalu dengan di mana kita berada sekarang, kami memiliki jumlah tes yang luar biasa lebih besar daripada yang kita punya sebelumnya."

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Kekurangan Ventilator

Intip Penanganan Pasien Virus Corona di Iran
Petugas medis merawat seorang pasien yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). Kasus virus corona di Iran mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari. (Ali Shirband/Mizan News Agency via AP)

Dr Craig Smith, yang mengepalai departemen bedah di New York-Presbyterian / Columbia University Medical Center, mengatakan rumah sakit mungkin akan dipaksa menjadi "skenario apokaliptik" dalam beberapa minggu mendatang, di mana ventilator dan tempat tidur unit perawatan intensif perlu dijatah .

Kota New York akan membutuhkan ratusan ventilator lagi dalam beberapa hari ke depan, termasuk lebih banyak masker, APD dan perlengkapan lainnya pada 5 April, kata Walikota Bill de Blasio.

New Orleans akan kehabisan ventilator pada sekitar 4 April dan para pejabat di Louisiana masih belum tahu apakah mereka akan menerima ventilator dari persediaan nasional, kata gubernur.

Sedangkan negara bagian Louisiana telah mencoba untuk memesan 12.000 ventilator dari vendor komersial dan telah menerima sebanyak 192, kata Gubernur John Bel Edwards.

Dokter di sana juga sangat prihatin tentang masalah kekurangan ventilator lantaran menjadi mesin utama yang dibutuhkan oleh banyak dari mereka yang menderita penyakit pernapasan seperti pneumonia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya