Liputan6.com, Jakarta - Total kasus Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia resmi menembus satu juta kasus. Lonjakan ini karena makin banyak negara yang melakukan tes massal sehingga banyak kasus terdeteksi.
Berdasarkan peta Gis And Data, Jumat (3/4/2020), kasus positif tertinggi kini berada di Amerika Serikat dengan 244 ribu pasien. Berikutnya, ada Italia dengan 115 ribu pasien dan kasus kematian tertinggi yakni 13 ribu orang.
Berikut 5 negara dengan kasus Virus Corona terbanyak:
Advertisement
1. AS (244.678)
2. Italia (115.242)
3. Spanyol (112.065)
4. Jerman (84.794)
5. China (82.433)
Kasus di China kini tercatat relatif sedikit mengingat penduduknya ada 1,4 miliar orang. Intelijen dan pakar kesehatan AS pun mulai meragukan kejujuran China dalam menampilkan data secara lengkap.
"Ketika kamu melihat data China di awal-awalnya, dan kamu mendapati ada 80 juta orang, atau 20 juta orang di Wuhan dan 80 juta di Hubei, dan mereka menyebut ada 50 ribu (pasien), kamu berpikir ini lebih mirip SARS ketimbang pandemi global seperti sekarang," ujar Dr. Deborah Birx, Koordinator Respons Virus Corona Gedung Putih.
"Saya pikir komunitas medis menginterpretasi data dari China bahwa ada sesuatu yang serius, tetapi lebih kecil ketimbang yang siapa pun perkirakan, karena saya pikir mungkin kita kehilangan jumlah data yang signifikan," pungkas Dr. Birx.
Sementara, Bloomberg News melaporkan bahwa ada laporan intelijen AS yang menyebut laporan pasien Virus Corona dari China memang tidak lengkap. Tiga pejabat yang membocorkan informasi intel itu meminta informasinya dirahasiakan.
Kementerian Luar Negeri China menolak laporan intelijen AS. Juru bicara Kemlu China berkata AS hanya sedang mencoba menyalahkan China.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dalam Sehari, 1.000 Nyawa Melayang Akibat Virus Corona COVID-19 di AS
Jumlah korban meninggal akibat Virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat menyentuh rekor tertinggi dalam satu hari. Per Rabu kemarin, ada 1.054 orang meninggal dunia.
Itu adalah pertama kalinya jumlah orang meninggal di AS menembus seribu orang dalam serhari akibat Virus Corona. Sebelumnya, angka tertinggi adalah 504 orang meninggal dalam sehari.
Dilaporkan USA Today, saat ini sudah ada 5.116 pasien Virus Corona yang meninggal di AS. Presiden AS Donald Trump berkata dalam dua minggu ke depan penyakit ini bakal memuncak.
Peneliti dari Universitas Washington turut berkata dalam dua minggu diprediksi ada 2.200 warga AS yang meninggal dalam sehari akibat virus ini. Jika itu terjadi, maka virus ini lebih berbahaya dari penyakit jantung yang membunuh 1.772 orang per hari di AS.
Model dari Universitas Washington turut memprediksi ada total 84 ribu warga AS yang meninggal akibat Virus Corona pada akhir musim panas tahun ini.
Ada bermacam skenario prediksi Virus Corona di AS. Prediksi kematian di AS adalah antara 36 ribu orang hingga 152 ribu orang.
Pihak Gedung Putih berkata ada 100 ribu hingga 200 ribu warga AS yang meninggal karena Virus Corona sebelum virus itu bisa dijinakan. Pemerintah pun menerapkan panduan agar masyarakat tak keluar rumah hingga akhir April demi mencegah penyebaran.
Panduan lainnya yang diminta pemerintah AS adalah menerapkan jaga jarak sekitar 2 meter antar satu sama lain. Hal itu diimbau dilakukan meski sudah memakai masker.
Advertisement