Proses Pemakaman Drive Thru di Spanyol Saat Pandemi Virus Corona COVID-19

Pemakaman di Spanyol dilakukan secara Drive Thru untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 09 Apr 2020, 15:51 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 15:51 WIB
Pemakaman di Italia Diiringi Kesunyian
Seorang Pastor (tengah) membaca doa pada upacara pemakaman warga yang meninggal saat upacara pemakaman tanpa kehadiran dari sanak saudaranya yang sedang menghadapi karantina selama masa lockdown di pemakaman Grassobbio, Lombardy, Italia, Senin (23/3/2020). (Piero CRUCIATTI / AFP)

Liputan6.com, Madrid- Pemakaman dengan layanan "Drive Thru" disediakan di krematorium pemakaman La Almudena, Madrid, Spanyol, di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Mobil jenazah yang mendatangani pemakaman itu muncul setiap 15 menit atau lebih.  

Prosesi kremasi jenazah dikelola seorang pastor Katolik bernama Edduar. Pada prosesi yang dikelolanya itu, Pastor Edduar menunggu di luar gedung untuk menyambut para keluarga jenazah, yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada anggota keluarganya yang meninggal, seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/4/2020). 

Dengan adanya kebijakan nasional mencegah penyebaran Virus Corona jenis baru, setiap partisipan hanya bisa berjumlah lima orang atau lebih sedikit. Ketika pengemudi mobil jenazah membuka bagasi, para peserta krematorium pun dipastikan untuk menjaga jarak di carport yang sudah disediakan.

Sebelum prosesi kremasi, pemberkatan dan doa pada jenazah hanya berdurasi lima menit, dari awal hingga akhir.

Saat prosesi kremasi dimulai, Pastor Edduar akan menaburkan peti mati tertutup itu dengan air suci sebelum datangnya sejumlah petugas untuk kembali membawa peti. 

Dalam prosesi singkat itu tidak ada pidato, kunjungan, dan pemakaman umum, serta hampir tidak ada waktu menyampaikan selamat tinggal. 

Antrean pengantar jenazah lainnya dapat mengambil giliran saat mobil di depan mereka sudah meninggalkan lokasi pemakaman. 

Proses duka masyarakat di Spanyol telah berubah dengan adanya situasi pandemi Virus Corona COVID-19, yang membuat adanya anjuran untuk warga lebih menghabiskan banyak waktu mereka di rumah.  

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kehadiran yang Terbatas

Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Warga berjalan di sepanjang La Ramblas, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah negara berpenduduk 47 juta jiwa itu terdampak virus corona COVID-19 paling parah kedua di Eropa setelah Italia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Dengan terbatasnya peserta yang dapat hadir di krematorium pemakaman, Pastor Edduar turut menyayangkan hal yang harus dilakukan itu demi mencegah risiko penyebaran Virus Corona COVID-19. 

"Tidak hanya kehilangan orang yang dicintai, mereka harus mengucapkan selamat tinggal dengan sangat sedikit orang lain di sekitar, ada beberapa yang melakukannya melalui panggilan singkat di ponsel mereka untuk membagikannya pada keluarga besar dan teman-teman saat ini. Namun, tetap saja, ini bukan penghormatan terakhir yang diinginkan oleh siapa pun," kata Pastor Edduar. 

Fasilitas pemakaman dan kremasi ini juga merupakan salah satu dari sedikit tempat di mana mayoritas populasi umat Katolik di Spanyol dapat melihat seorang pendeta secara langsung, dengan gereja-gereja yang sudah ditutup secara nasional.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya