Liputan6.com, Stockholm - Di antara negara maju, ada Swedia yang kukuh menolak lockdown. Mall tetap boleh buka, murid-murid bisa sekolah, masyarakat boleh jalan-jalan, dan otomatis praktek Swedia menuai pro dan kontra.
Mereka yang kontra menyebut Swedia sedang mencoba "herd immunity" yang berisiko. Sebelumnya, Inggris juga tertarik dengan herd immunity, tetapi batal setelah ada prediksi yang menyebut kematian bisa meroket hingga 250 ribu jiwa.
Advertisement
Baca Juga
Pihak yang kontra juga membandingkan tingkat kematian Swedia yang lebih tinggi dari negara-negara Skandinavia lain seperti Norwegia, Denmark, dan Finlandia.
Berdasarkan data Worldometer, Sabtu (25/4/2020), ada 17.547 kasus Virus Corona di Swedia. Sebanyak 2.152 dari kasus itu meninggal dunia.
Sementara, mereka yang pro strategi Swedia menyebut kasus di negaranya masih lebih sedikit ketimbang negara yang melakukan lockdown seperti Inggris, Prancis, dan Belgia.
Pakar penyakit pemerintah Swedia, Anders Tegnell, berkata strategi tanpa lockdown bisa sukses karena sistem kesehatan Swedia yang kuat.
"(Kebijakan) Ini berfungsi dalam beberapa aspek," ujar Tegnell seperti dikutip BBC. "Ini bisa berfungsi karena sistem kesehatan kita bisa menanggulanginya. Selalu ada setidaknya 20 persen kasur perawatan intensif yang kosong dan bisa merawat pasien COVID-19 kita," ucapnya.
Sekadar informasi, menurut jurnal medis The Lancet pada 2018, layanan kesehatan Swedia adalah nomor 8 di dunia.
Meski demikian, pemerintah Swedia menolak jika dibilang negaranya dibilang sekadar menggunakan taktik herd immunity.
"Beberapa negara sepertinya mengira kami tidak melakukan apa-apa, tetapi kita melakukan banyak hal yang cocok bagi Swedia," ujar Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde seperti dikutip Bloomberg.
Lantas apa saja kebijakan Swedia yang tak memakai lockdown? Berikut daftarnya:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kebijakan Swedia yang Ogah Lockdown
Meski Swedia tidak lockdown, negara Skandinavia itu tetap menerapkan aturan pembatasan sosial, namun dalam tataran yang longgar. Berikut daftarnya seperti dikutip Business Insider:
- Bar, restoran, dan mall tetap boleh buka
- Sekolah boleh buka dan orang tua mesti mengirim anak mereka ke sekolah
- Pemerintah mengimbau warga agar jangan berpegian jika tidak penting
- Masyarakat didorong bekerja dari rumah jika bisa, tetap di rumah bila merasa tidak sehat, menjaga jarak dari orang lain di tempat umum, dan sering mencuci tangan
- Masyarakat berusia 70 tahun ke atas atau yang masuk kelompok risiko tinggi diminta tetap di rumah
- Perkumpulan lebih dari 50 orang dilarang.
- Bar dan restoran hanya boleh melayani masyarakat yang sudah duduk agar tidak ada kerumunan
- Masyarakat tak boleh mengunjungi nursing home atau panti jompo karena berisiko tinggi.
Advertisement