Liputan6.com, Tokyo - Baru-baru ini nyala kembang api nan indah terlihat di langit Jepang. Tujuannya, membangkitkan semangat orang-orang di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Seperti dikutip dari BBC, Selasa (2/06/2020), nyala kembang api ini terjadi di beberapa lokasi yang dirahasiakan. Namun berlangsung sekitar lima menit dari pukul 20.00 waktu setempat.Â
Pihak penyelenggara sengaja membatasi waktu nyala kembang api untuk menghindari kerumunan orang-orang di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.Â
Advertisement
Awalnya acara ini akan dilakukan secara mendadak, namun beberapa pihak kemudian memutuskan untuk memberi tahu jadwal peluncuran kembang api. Pasalnya memiliki kembang api justru mengakibatkan kesulitan sendiri.
Saat itu, langit penuh semburan cahaya. Nyala kembang api berlangsung cukup lama bagi orang-orang yang tidak mengetahuinya terlebih dahulu untuk melihat dari jalan atau rumah.
Kembang api ini juga menarik banyak perhatian orang, terutama di Tokyo. Orang-orang menyaksikan kembang api ini di dekat Sungai Tama, sebelum pulang kembali ketika pertunjukkan usai.
"Saya memiliki firasat bahwa kembang api ini akan terjadi di sini," ujar salah satu penonton, Yukiji Kushiro kepada harian Mainichi Shimbun. "Meskipun mereka menjadikan ini sebuah rahasia, ada banyak tempat untuk mereka menyalakan kembang api."
Dibantu dengan Pebisnis Kembang Api
Banyak dari pembuat kembang api ini terlibat dalam acara kembang api yang ada dalam proyek "Cheer up Hanabi".Â
Pembuat kembang api ini mengalami kesulitan selama pandemi karena banyak acara yang dibatalkan selama pandemi.Â
Tak hanya itu, penundaan Olimpiade Tokyo 2020 juga memberikan dampak terbesar dalam industri tersebut, membuat mereka tidak dapat menjual kembang api yang telah disiapkan berbulan-bulan.
Salah satu pembuat kembang api, Kouhei Ogatsu mengatakan bahwa mengatakan industri piroteknik mencari cara bagaimana menghibur masyarakat yang kini berubah akibat pandemi Virus Corona COVID-19.
"Dalam sejarah, kembang api di Jepang digunakan untuk mendoakan pemberantasan pandemi atau penyakit dan menenangkan roh yang telah meninggal." ujarnya kepada AFP.Â
Beberapa doa agar pandemi segara berakhir tertulis di kembang api milik Bapak Ogsatu.Â
Perusahaan kembang apinya telah meluncurkan seratus kembang api di empat lokasi di bagian timur Jepang. "Tentu, saya tidak berpikir bahwa novel coronavirus akan pergi dengan kembang api kita. Tapi kita ingin melakukan ini dan berharap sesuatu yang baik akan terjadi," ujarnya.Â
Bulan lalu, Jepang telah mencabut keadaan daruratnya setelah penyebaran Virus Corona COVID-19 menurun.Â
Perdana Menteri Shinzo Abe mendesak orang untuk "tetap waspada" dan mengadopsi "gaya hidup baru" untuk mencegah gelombang kedua COVID-19.
Jepang telah dikritik awal untuk penanganan Virus Corona COVID-19, tetapi tampaknya sekarang mereka telah berhasil menghindari epidemi pada skala yang terlihat di AS, Rusia atau Inggris.
Negara ini telah mencatat 16.787 infeksi dan 899 kematian sejauh ini, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement