Seiring Kasus COVID-19 Meningkat, Australia Bakal Pertimbangkan Opsi Lockdown Jilid 2

Meningkatnya kasus Virus Corona COVID-19 di Australia, membuat pemerintah mempertimbangkan keputusan untuk melakukan lockdown lagi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Jul 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 08:01 WIB
Pesan Warga Sydney di Tengah Pandemi Virus Corona
Foto yang diabadikan pada 4 April 2020 ini menunjukkan pesan yang meminta warga untuk tetap di rumah selama pandemi virus corona Covid-19 di Fairlight, Sydney, Australia. (Xinhua/Bai Xuefei)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara bagian yang terpadat di Australia akan memberlakukan pembatasan pergerakan yang lebih keras, jika wabah Virus Corona COVID-19 tidak bisa dikendalikan dengan cepat. Hal ini disampaikan oleh salah satu perdana menteri negara bagian.

Australia telah digembar-gemborkan sebagai pemimpin global dalam menahan penyebaran penyakit Virus Corona COVID-19 , tetapi dalam minggu terakhir Australia mengalami peningkatan kasus baru. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (15/7/2020). 

Bahkan secara lebih dulu, negara bagian Victoria pekan lalu telah melakukan penguncian terhadap sekitar lima juta orang selama enam minggu. Meski demikian, Victoria mengatakan telah menemukan 238 kasus lain dalam 24 jam terakhir.

Secara nasional, Australia kini telah mencatat sekitar 10.500 kasus, sementara jumlah kematian meningkat menjadi 111 pada hari Rabu setelah seorang wanita berusia 90-an meninggal karena virus ini. 

Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews memilih sebagian kecil orang karena menentang perintah penguncian - yang mengharuskan orang untuk tinggal di rumah kecuali untuk sejumlah kecil kegiatan yang diizinkan.

"Namun, jika orang tidak melakukan hal yang benar maka kita harus pindah ke pembatasan tambahan yang diberlakukan dan berpotensi memperpanjang ... pembatasan ini," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penerapan Pembatasan Pergerakan

FOTO: Selamat Hari Perawat Internasional 2020
Seorang wanita memandangi mural yang menggambarkan petugas kesehatan dengan sayap memegang bola dunia pada Hari Perawat Internasional di Melbourne,Australia, Selasa (12/5/2020). Petugas medis menghadapi risiko besar di tengah pandemi virus corona COVID-19 seperti sekarang ini. (William WEST/AFP)

Di New South Wales, yang telah mengalami sejumlah kasus COVID-19 baru dalam sepekan terakhir, Perdana Menteri Gladys Berejiklian mengatakan negara bagian itu kemungkinan akan membutuhkan aturan pembatasan baru. Dia mengesampingkan penguncian secara menyeluruh dengan alasan ekonomi.

Wilayah Utara Australia yang terpencil mengatakan akan membatasi perbatasannya dengan New South Wales dan Victoria.

Kemungkinan pembatasan baru merupakan pukulan bagi harapan Australia akan pemulihan ekonomi yang cepat karena pembatasan diterapkan untuk memperlambat penyebaran Virus Corona COVID-19 yang mendorong negara itu ke dalam resesi pertama dalam hampir tiga dekade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya