Liputan6.com, China - Seorang remaja laki-laki asal China berusia 15 tahun dilarikan ke rumah sakit pada Maret lalu setelah pingsan di rumahnya di kota Nannning. Dia divonis menderita stroke yang membuat lengan kirinya lumpuh, setelah selama sebulan terakhir menghabiskan waktunya dengan bermain gim dan tidur hanya dua jam semalam.
Seperti banyak siswa Kelas 9 lainnya, bocah lelaki berinisial Xb itu telah berdiam di rumahnya sejak Februari karena lockdown akibat pandemi COVID-19 di Cina. Orang tuanya mengatakan kepada dokter bahwa Xb menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar dan mengaku mengambil kelas online.
Baca Juga
Tetapi mereka kemudian mengetahui Xb sebenarnya menghabiskan waktunya selama seharian hingga larut malam untuk bermain gim.
Advertisement
Menurut para ahli medis di Rumah Sakit Jiangbin, itu merupakan penyebab utama stroke yang terjadi pada anak tersebut, yang menyebabkan lumpuh pada lengan dan tangannya. "Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," jelas ibu Xb.
Setelah pingsan di rumahnya, Xb dilarikan ke rumah sakit dan langsung melakukan CT scan yang akhirnya mengungkapkan bahwa ia menderita stroke.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Penyebab Utama Stroke
Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan, kondisi Xb kemungkinan besar disebabkan gaya hidup yang tidak sehat selama sebulan terakhir mengingat usianya yang masih sangat muda.
"Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah. Orang tua juga terlalu membiarkannya. Kekurangan nutrisi dan istirahat tersebut lah yang menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan akhirnya menyebabkan stroke otak," ungkap Dr. Li.
Xb telah menjalani perawatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiangbin sejak Maret, tetapi dokter mengatakan sulit untuk memastikan apakah ia akan pulih secara penuh, atau dapat menggerakan lagi lengan dan tangan kirinya.
Reporter: Vitaloca CIndrauli Sitompul
Advertisement