Main Gim Sebulan Selama Lockdown Corona, Remaja Ini Divonis Stroke dan Lumpuh

Seorang remaja lelaki asal China dilarikan ke rumah sakit pada Maret lalu setelah pingsan di rumahnya dan divonis menderita stroke.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2020, 16:26 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 16:26 WIB
Ilustrasi Anak Main Gadget
Ilustrasi anak main gadget. (dok. Pixabay.com/StockSnap/Putu Elmira)

Liputan6.com, China - Seorang remaja laki-laki asal China berusia 15 tahun dilarikan ke rumah sakit pada Maret lalu setelah pingsan di rumahnya di kota Nannning. Dia divonis menderita stroke yang membuat lengan kirinya lumpuh, setelah selama sebulan terakhir menghabiskan waktunya dengan bermain gim dan tidur hanya dua jam semalam.

Seperti banyak siswa Kelas 9 lainnya, bocah lelaki berinisial Xb itu telah berdiam di rumahnya sejak Februari karena lockdown akibat pandemi COVID-19 di Cina. Orang tuanya mengatakan kepada dokter bahwa Xb menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar dan mengaku mengambil kelas online.

Tetapi mereka kemudian mengetahui Xb sebenarnya menghabiskan waktunya selama seharian hingga larut malam untuk bermain gim.

Menurut para ahli medis di Rumah Sakit Jiangbin, itu merupakan penyebab utama stroke yang terjadi pada anak tersebut, yang menyebabkan lumpuh pada lengan dan tangannya. "Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," jelas ibu Xb.

Setelah pingsan di rumahnya, Xb dilarikan ke rumah sakit dan langsung melakukan CT scan yang akhirnya mengungkapkan bahwa ia menderita stroke. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Penyebab Utama Stroke

[Bintang] Ilustrasi Anak Main Gadget
Jangan langsung dimarahi, ternyata main game pun miliki manfaat untuk tumbuh kembang anak. (Sumber Foto: Curtain News - Curtin University)

Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan, kondisi Xb kemungkinan besar disebabkan gaya hidup yang tidak sehat selama sebulan terakhir mengingat usianya yang masih sangat muda.

"Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah. Orang tua juga terlalu membiarkannya. Kekurangan nutrisi dan istirahat tersebut lah yang menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan akhirnya menyebabkan stroke otak," ungkap Dr. Li.

Xb telah menjalani perawatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiangbin sejak Maret, tetapi dokter mengatakan sulit untuk memastikan apakah ia akan pulih secara penuh, atau dapat menggerakan lagi lengan dan tangan kirinya.

 

Reporter: Vitaloca CIndrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya