Liputan6.com, Jakarta Pandemi membuat setiap orang tertantang untuk bisa bertahan. Tak hanya itu, atas imbauan pemerintah agar melakukan aktivitas di rumah saja, setiap orang juga dituntut tetap produktif. Padahal, dengan produktif bisa mengerakkan roda perekonomian seseorang maupun negara.
Sebagai perbandingan, dilansir Liputan6.com, berikut beberapa negara yang paling produktif yang bisa dijadikan contoh.Â
Baca Juga
Luksemburg
Advertisement
Negara paling produktif pertama ialah Luksemburg. Negara kecil yang berada di eropa ini, tercatat memiliki pendapatan per jam: 45,71 pound sterling (Rp 788 ribu). Hal itu dinilai karena sebagian besar masyarakatnya produktif dalam bekerja.Â
Selain itu, negara ini memberikan jaminan kesehatan dan pendidikan gratis. Lukesemburg juga memiliki pendapatan per kapita 10 kali lipat ketimbang Indonesia.Â
Norwegia
Negara lain yang masuk zona negara paling produktif ialah Norwegia. Memiliki landscape yang indah, Norwegia memiliki pendapatan perjam 36,36 poundsterling atau setara Rp 640 ribu.Â
Negara ini memang terkenal memiliki pekerja yang jauh lebih produktif dari negara lain. Mulai dari Jepang, Italia, dan Spanyol.
Australia
Walaupun sempat mendapatkan musibah kebakaran hutan yang hebat, tak membuat masyarakat Australia tidak produktif. Para pekerja di sana mendapatkan per jam 29,81 poundstreling atau setara dengan sekitar Rp 525 ribu.Â
Swiss
Negara yang terkenal tidak memiliki polisi ini masuk ke urutan ke-4 sebagai negara paling produktif. Walaupun negara kecil, Swiss membuktikan bahwa para masyarakat paling produktif di dunia.Â
Para pekerja Swiss rata-rata menghabiskan waktu 30,16 jam per minggu di kantor, tetapi berkontribusi menghasilkan PDB per kapita sebesar 44.452 pound sterling (Rp 766 juta), di mana hal ini membuat negara Swiss menjadi salah satu negara terproduktif di dunia.
Belanda
Terakhir adalah Belanda. Walaupun terlihat para penduduknya santai, tetapi Belanda mencatatkan bahwa mereka negara paling produktif di dunia dengan pendapatan per jam 26,19 poundsterling atau setara Rp 460 ribu.Â
Yap, dari negara-negara tersebut seharusnya kita bisa belajar agar Indonesia memiliki masyarakat yang produktif walaupun di tengah pandemi. Hal pertama yang dilakukan ialah harus memiliki kemauan untuk produktif.
Kamu juga memanfaatkan teknologi seperti smartphone yang memberikan informasi dan kecanggihan di dalamnya. Seperti yang terdapat pada Samsung Galaxy Note20.Â
Seri terbaru dari Galaxy Note ini secara resmi baru diperkenalkan pada Agustus 2020. Memiliki design elegan, Galaxy Note20 mencuri perhatian karena S Pen dan S Notes terbarunya. Pada S Pen memang Samsung sudah mengenalkan sejak Galaxy Note edisi pertama, tetapi pada edisi terbaru ini, Samsung memberikan S Pen seperti pena asli.Â
S Pen pada Galaxy Note20 memiliki latency 26ms. Akurasi itu merupakan update dari Galaxy Note sebelumnya yang hanya mencapai 42 ms. Dengan latency 26 memberikan akurat pada tampilan layar. Intinya, Samsung ingin memberikan pengalaman para pengguna menulis di atas kertas sesungguhnya.Â
S Pen pada Galaxy Note20 memiliki sensor gyroscope yang mendukug gestur tangan tanpa menyentuh layar. Selain itu, S Pen juga telah terhubung dengan perangkat komputer maupun laptop untuk memudahkan saat bekerja dengan cepat.Â
Selain itu, untuk melengkapi S Pen, Samsung Galaxy Note20 meng-upgrade aplikasi S Notes yang memiliki fitur pendukung untuk menunjang kamu bekerja. Dengan S Notes kamu bisa mendeteksi sebuah bahasa, membuat catatan yang bisa diintegrasi ke semua perangkat, baik PC maupun Laptop.Â
Kalau sudah begitu, tak ada alasan kamu tidak produktif selama pandemi ini. Dengan teknologi yang ada di Galaxy Note20 kamu bisa lebih produktif selama pandemi.Â
Untuk Pre Order Galaxy Note20 dan Galaxy Note20 Ultra mulai tanggal 6-19 Agustus 2020. Setiap pembelian Galaxy Note20 mendapatkan evoucher Galaxy buds+ senilai Rp 2,399,000. Setiap pembelian Galaxy Note20 Ultra mendapatkan e-voucher Galaxy Buds live senilai Rp 2,599,000.
Keterangan lebih detail, kunjungi www.galaxylaunchpack.com.
Â
(*)