Update 16 Agustus: Infeksi COVID-19 Dunia 39,1 Juta, Prancis Lapor 30 Ribu Kasus Baru

Angka kasus positif COVID-19 di dunia telah mencapai 39,1 juta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Okt 2020, 09:58 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2020, 09:24 WIB
Aksi DJ Knighthood Hibur Warga Paris Saat Lockdown
Seorang pria dan wanita bertepuk tangan saat DJ Knighthood memainkan musik dari jendela apartemennya selama lockdown di Paris, Prancis (3/4/2020). DJ Knighthood beraksi menghibur tetangga yang berdiam diri di rumah sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona Covid-19. (AFP/Philippe Lopez)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus positif Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 39.157.923.

Menurut data dari Worldometers, Jumat (16/10/2020), angka kematian akibat COVID-19 di dunia telah mencapai 1.102.814 dengan angka kesembuhan 29.375.073.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus terbanyak hingga saat ini yakni 8,216,315 dengan 222,717 kematian.

Sementara itu, India mengikuti di bawahnya dengan angka kasus yang telah mencapai 7.365.509 dan 112.146 kematian. 

Sedangkan setelah AS dan India, Brasil memiliki angka kasus yang sudah mencapai 5.170.996 dan 152.513 kematian. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

30 Ribu Kasus Baru di Prancis

Kasus Kematian Corona di Prancis
Orang-orang tampak beraktivitas di area Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Jumlah kematian terkait corona di Prancis naik menjadi 30.004, sementara jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit atau di ICU terus turun pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Prancis telah melaporkan lonjakan besar dalam COVID-19 baru menjelang jam malam yang diberlakukan di Paris dan delapan kota lainnya pada hari Sabtu lalu.

Sebanyak 30.621 infeksi baru telah dikonfirmasi pada hari Kamis kemarin, naik dari 22.591 pada hari sebelumnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pembatasan yang ketat "mutlak diperlukan" untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.

Sementara itu, jutaan orang di Eropa telah diberitahu bahwa mereka harus hidup di bawah langkah-langkah baru yang ketat saat pemerintah berjuang melawan gelombang kedua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya