Kasus Corona COVID-19 di Spanyol dan Prancis Tembus 1 Juta

Menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins, Spanyol menghitung 1.005.295 Corona COVID-19 sementara Prancis mencapai 1.000.369.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Okt 2020, 08:11 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 06:46 WIB
FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 2 Juta Pasien
Pengendara sepeda melewati grafiti bertema virus corona COVID-19 yang bertuliskan ‘Happy Easter’ pada dinding di Hamm, Jerman, Senin (13/4/2020). Kasus COVID-19 tertinggi di dunia ditempati oleh Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, dan China. (AP Photo/Martin Meissner)

Liputan6.com, Jakarta - Spanyol menjadi negara pertama di Eropa barat yang mencatat lebih dari 1 juta infeksi Corona COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan Prancis yang sekarang juga menyentuh angka itu.

Menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins, Spanyol menghitung 1.005.295 kasus sementara Prancis mencapai 1.000.369, penghitungan tertinggi keenam dan ketujuh secara global.

Dikutip dari laman Euro News, Jumat (23/10/2020) Kementerian Kesehatan Spanyol juga menyebutkan bahwa ada 34.366 kematian akibat Corona COVID-19.

Sementara di Prancis jumlahnya 34.075. Para ahli mengatakan bahwa, seperti di kebanyakan negara, jumlah sebenarnya dari infeksi dan kematian mungkin jauh lebih tinggi karena pengujian yang tidak memadai.

Ada pula kasus tanpa gejala dan masalah lain menghalangi pihak berwenang untuk menangkap skala sebenarnya dari wabah tersebut.

Saat jumlahnya meningkat, otoritas yang bertanggung jawab atas kebijakan kesehatan di wilayah Spanyol memperketat pembatasan. Mereka ingin membendung lonjakan yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir sambil menghindari penguncian total kedua.

Pemerintah daerah utara Aragón mengumumkan pada hari Rabu kemarin bahwa mereka telah menutup batas kota Zaragoza, Huesca dan Teruel.

Tetangga Navarra, yang memimpin Spanyol dalam infeksi Corona COVID-19 per 100.000 selama periode 14 hari, sedang bersiap untuk menjadi wilayah Spanyol pertama yang menutup perbatasannya. Kota La Rioja juga akan menutup perbatasan regionalnya pada hari ini.

Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa dan kepala kesehatan daerah akan bertemu pada Kamis, 22 Oktober untuk membahas strategi virus mereka dan mempertimbangkan untuk menerapkan jam malam guna menargetkan pesta larut malam sebagai sumber penularan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kasus di Jerman

FOTO: Italia Catat 132.547 Kasus COVID-19, 16.523 Meninggal
Seorang pria membawa anjingnya jalan-jalan di depan Colosseum, Roma, Italia, 3 April 2020. Menurut Departemen Perlindungan Sipil Italia pada 6 April 2020, jumlah kasus virus corona COVID-19 di negara tersebut menjadi 132.547 infeksi, 16.523 meninggal, dan 22.837 sembuh. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Di tempat lain, di Jerman, kasus harian mencapai 10.000 untuk pertama kalinya, setelah dilaporkan 11.287 pada Kamis, 22 Oktober.

Itu peningkatan bersih hampir 3.700 dibandingkan dengan hari sebelumnya, yang jauh melebihi rekor sebelumnya  yang dicatat oleh Robert Koch Institute for Health Surveillance.

Sementara itu, Italia telah mengalami peningkatan tajam dalam kasus Covid-19, dengan lebih dari 10.000 pasien per hari, Lombardy dan Milan adalahkota yang paling terpengaruh, seperti pada awal pandemi pada Februari dan Maret.

Dua wilayah Italia, Lombardy dan Campania, memberlakukan jam malam untuk mencoba membendung arus kasus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya