Kota Titik Awal Pandemi COVID-19 di Australia Tunda Longgarkan Lockdown

Negara bagian Victoria, yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 Australia, menunda pengumuman yang dijadwalkan terkait pelonggaran karantina wilayah

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2020, 10:01 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 10:01 WIB
Suasana Melbourne saat Pemberlakuan Lockdown
Seorang perempuan berjalan di taman selama lockdown akibat penyebaran virus corona yang terus berlanjut di Melbourne, Kamis (6/8/2020). Negara bagian Victoria, hotspot COVID-19 di Australia, melakukan lockdown dan menutup bisnis ritel untuk mencegah penyebaran virus corona. (AP Photo/Andy Brownbill)

Liputan6.com, Victoria - Negara bagian Victoria, yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 Australia, menunda pengumuman yang dijadwalkan terkait pelonggaran karantina wilayah (lockdown) pada Minggu karena penyebaran di Melbourne, sehingga mendorong peringatan bahwa penduduk berada pada "titik puncak stress keuangan dan mental".

Karantina tersebut telah membatasi sebagian besar bisnis ritel di ibu kota negara bagian tersebut untuk menyediakan layanan hanya secara daring sejak awal Agustus, dan 5 juta orang yang tinggal di bawah peraturan untuk tetap di rumah memperkirakan pengumuman pada hari Minggu.

Pimpinan negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pada konferensi pers bahwa wabah di pinggiran utara Melbourne mengancam akan mendorong tanggal pembukaan kembali bisnis ritel dan perhotelan mendekati 1 November.

Andrews mengatakan dia memutuskan untuk menunggu sampai hasil tes menunjukkan apakah semua infeksi dalam wabah terbaru itu terkait.

"Kami akan mendapatkan (hasil tes) hari ini dan besok dan mudah-mudahan kami dapat membuat, tidak hanya pengumuman tetapi juga mengambil langkah besar dengan aman sekitar pertengahan pekan ini," kata Andrews pada Minggu 25 Oktober 2020, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Senin (26/10/2020).

"Saya tahu semua orang akan kecewa kita tidak melakukan langkah itu hari ini. Saya juga."

Pemerintah federal dan para pemimpin industri telah meningkatkan tekanan pada Andrews untuk membuka kembali kota dan negara bagian itu sepenuhnya.

"Kami tidak bisa terus seperti ini," kata kepala eksekutif Dewan Bisnis Australia Jennifer Westacott dalam sebuah pernyataan. "Orang Victoria tidak bisa bertahan dari pekan ke pekan. Orang-orang berada pada titik puncak tekanan finansial dan mental."

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan Victoria siap untuk melonggarkan pembatasan, menggambarkan setiap penundaan sebagai "sangat memprihatinkan" karena gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh lockdown COVID-19.

"Pada keseimbangan antara bukti dan risiko, Victoria berada di tempat yang cukup kuat untuk meniru apa yang telah terjadi di New South Wales (NSW)," kata Hunt kepada wartawan, merujuk pada negara bagian terbesar di negara itu, yang telah membuka kembali ekonominya.

Pada hari Minggu, NSW akan menjadi tuan rumah pertemuan publik terbesar sejak pandemi dimulai, pertandingan rugby dengan 40.000 peserta.

NSW dan Victoria masing-masing mencatat tujuh kasus COVID-19 baru dalam 24 jam terakhir. Enam dari kasus baru di Victoria terkait dengan penyebaran di pinggiran kota bagian utara di Melbourne, yang melibatkan 39 orang yang terinfeksi di 11 rumah tangga.

Rata-rata pergerakan 14 hari untuk kasus baru di Victoria turun menjadi 4,6, di bawah ambang batas lima Andrews yang sebelumnya ditetapkan untuk pencabutan pembatasan berikutnya.

Australia telah mencatat hampir 27.500 infeksi dan lebih dari 900 kematian, sebagian kecil dari yang terjadi di beberapa negara lain. Victoria menyumbang lebih dari 90% kematian akibat virus tersebut.

Simak video pilihan berikut:

Update Kasus 25 Oktober:

Suasana Melbourne saat Pemberlakuan Lockdown
Pesepeda melewati Stasiun Flinders Street yang kosong selama lockdown atau penguncian wilayah di Melbourne, Kamis (6/8/2020). Negara bagian Victoria, hotspot COVID-19 di Australia, melakukan lockdown dan menutup bisnis ritel sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. (AP Photo/Andy Brownbill)

Kasus Virus Corona COVID-19 di Kolombia telah melampaui 1 Juta pada 24 Oktober 2020, menurut kementerian kesehatan negara tersebut.

Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan Kolombia mengatakan bahwa negara tersebut mencatat 8.769 infeksi baru, menjadikan jumlah total kasu

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya