Saling Tuduh Soal Pelanggaran, Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan Gagal Lagi

Langkah gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan kembali gagal, dengan kedua negara yang saling menuduh tentang pelanggaran dalam kesepakatan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Okt 2020, 17:09 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 17:09 WIB
FOTO: Kerusakan Nagorno-Karabakh Akibat Pertempuran Armenia dan Azerbaijan
Sebuah bangunan dan kendaraan hancur setelah penembakan oleh artileri Azerbaijan selama konflik militer dengan Armenia di luar Stepanakert, wilayah separatis Nagorno-Karabakh, Senin (19/10/2020). Pertempuran di Nagorno-Karabakh berkecamuk selama lebih dari tiga minggu. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta- Upaya ketiga untuk menghentikan pertempuran selama berminggu-minggu di Nagorno-Karabakh kembali gagal pada Senin (26/10), dengan Armenia dan Azerbaijan yang saling memberikan tuduhan soal pelanggaran dalam gencatan senjata yang ditengahi AS.

Kesepakatan "Gencatan senjata kemanusiaan" terbaru itu diumumkan oleh pemerintah AS pada 25 Oktober 2020, menyusul langkah gencatan senjata sebelumnya yang ditengahi oleh Rusia dan Prancis gagal beberapa pekan sebelumnya, seperti dikutip dari AFP, Senin (2/10/2020). 

Tuduhan itu terjadi kurang dari satu jam setelah gencatan senjata dijadwalkan untuk mulai pada pukul 8.00 pagi waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menudingn pasukan Armenia telah menembaki kota Terter dan desa-desa terdekatnya dalam "pelanggaran berat" terhadap gencatan senjata.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Armenia juga menuding pasukan Azerbaijan telah "sangat melanggar" gencatan senjata dengan tembakan artileri ke posisi tempur di berbagai bagian garis depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Situasi di Stepanakert

FOTO: Kerusakan Nagorno-Karabakh Akibat Pertempuran Armenia dan Azerbaijan
Pemandangan kebakaran pada pabrik lokal menyusul penembakan baru-baru ini selama pertempuran Azerbaijan dan Armenia di wilayah separatis Nagorno-Karabakh, Terter, Azerbaijan, Senin (19/10/2020). Pertempuran di Nagorno-Karabakh berkecamuk selama lebih dari tiga minggu. (AP Photo/Aziz Karimov)

Situasi di kota utama Nagorno-Karabakh, Stepanakert, menjadi lebih tenang dalam beberapa hari terakhir, setelah serangan hebat yang terjadi di awal masa pertempuran. 

Hal itu dibenarkan oleh seorang wartawan AFP di Stepanakert. 

Namun sepuluh menit sebelum gencatan senjata berlaku, sebuah ledakan terdengar dan gumpalan asap tampak muncul di area bukit terdekat.

Azerbaijan dan Armenia telah terlibat dalam konflik sengit atas Karabakh sejak separatis Armenia yang didukung oleh Yerevan menguasai provinsi pegunungan itu dalam perang tahun 1990-an. Pertempuran tersebut menewaskan 30.000 jiwa.

Kemerdekaan yang dideklarasikan sendiri oleh Karabakh belum kini diakui secara internasional, bahkan oleh Armenia, dan tetap menjadi bagian dari Azerbaijan di bawah hukum internasional.

Dalam konflik yang telah meletus sejak 27 September itu, Armenia dan Azerbaijan sama-sama mengklaim sebagai sasaran penduduk sipil, dan menuduh adanya pelanggaran perjanjian sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya