Australia Sumbang Rp 5,1 Triliun untuk Akses Vaksin COVID-19 di Asia Tenggara

Dana Rp 5,1 triliun dari Australia merupakan tambahan dari sumbangan-sumbangan sebelumnya untuk mendukung akses COVID-19 ke negara-negara berkembang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Nov 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2020, 07:00 WIB
Melbourne Tak Lagi Lockdown
Orang-orang berjalan melintasi Bourke Street Shopping mall di Melbourne, Australia, Rabu (28/10/2020). Melbourne, kota terbesar kedua Australia, akhirnya dibuka kembali setelah pemberlakuan lockdown yang ketat selama lebih dari tiga bulan akibat Covid-19. (AP Photo/Asanka Brendon Ratnayake)

Liputan6.com, Canberra - Australia memberikan tambahan dana hingga 500 juta dolar Australia (Rp 5,1 triliun) untuk mendukung akses vaksin COVID-19 ke kawasan Pasifik dan Timur Leste. Tujuannya agar ada imunisasi menyeluruh di kawasan tersebut.

Bantuan 500 juta dolar tersebut adalah tambahan dari komitmen sebelumnya sebesar 23,2 juta dolar (Rp 240 miliar). Pendanaan diberikan selama tiga tahun ke depan. 

Melalui pendanaan ini, diharapkan negara Pasifik dan Timor Timur bisa mencapai imunisasi menyeluruh. Kawasan Asia Tenggara juga akan mendapat kontribusi signifikan.

Australia sedang mengamankan vaksin COVID-19 untuk warga Australia, Pasifik, dan Asia Tenggara melalui persetujuan pembelian lebih awal dengan perusahaan manufaktur dan COVAX Facility.

Tiga menteri Australia menyebut bantuan akses vaksin ke Asia Tenggara penting agar ekonomi kawasan kembali pulih, serta menjamin kebersamaan dalam bidang ekonomi di masa yang akan datang.

"Pembagian vaksin yang cepat serta aman di Pasifik dan Asia Tenggara berarti kita akan bisa kembali pada travel, pariwisata, dan perdagangan yang lebih normal dengan mitra-mitra kunci kita di kawasan," demikian pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Marise Payne, Menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik Alex Hawke, dan Menteri Kesehatan Greg Hunt, Sabtu (31/10/2020). 

Pemerintah Australia saat ini sudah punya kesepakatan pembelian vaksin COVID-19 dengan Universitas Oxford dan AstraZeneca, serta vaksin buatan Universitas Queensland dan CSL.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Dana ke COVAX

WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Australia juga memberikan sumbangan melalui COVAX Facility dan Advance Market Commitment (AMC) untuk negara-negara berkembang.

Lewat COVAX Facility, Australia memberikan komitmen dana 123 juta dolar (Rp 1,2 triliun) untuk mengamankan akses bagi Australia, serta membantu meringankan dana bagi semua negara.

Selain itu, Australia juga memberikan 80 juta dolar (Rp 829 miliar) untuk AMC bagi populasi-populasi berisiko tinggi di negara-negara berkembang.

Terkait vaksin Oxford dan Queensland, pemerintah Australia telah memesan 84 juta unit vaksin. Bila vaksinnya efektif, Australia berjanji berbagi ke negara-negara Pasifik dan Asia Tenggara. 

(1 dolar Australia: 10.372)

Update 31 Oktober: 45 Juta Kasus COVID-19 di Dunia, AS Tembus 9 Juta

Melbourne Tak Lagi Lockdown
Pengunjung makan di luar ruangan di kawasan kafe pinggir jalan yang populer di Melbourne, Australia, Rabu (28/10/2020). Restoran-restoran dan kafe di Melbourne diizinkan untuk dibuka lagi setelah pemberlakuan lockdown yang ketat akibat Covid-19. (AP Photo/Asanka Brendon Ratnayake)

Kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 45,5 juta. Jumlah pasien meninggal ada 1,1 juta dan pasien sembuh 29,6 juta.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, lima kasus tertinggi berada di Amerika Serikat (9 juta), India (8,1 juta), Brasil (1,5 juta), dan Prancis (1,3 juta). 

Eropa sedang diterpa gelombang baru COVID-19. Kini, ada empat negara Eropa yang masuk 10 besar negara dengan kasus tertinggi.

Pasien sembuh terbanyak berasal dari India (7,4 juta), Brasil (4,9 juta), dan Amerika Serikat (3,5 juta).

Tiga negara itu juga mencatat angka kematian tertinggi akibat COVID-19, yakni Amerika Serikat (229 ribu), Brasil (159 ribu), dan India (121 ribu). 

Kasus di Australia mencapai 27.590. Sebanyak 907 pasien meninggal dan 25.324 kasus.

Infografis COVID-19

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya