Kasus Kematian Usai Vaksinasi Flu di Korea Selatan Akibat Salah Penyimpanan?

Vaksin flu di Korea Selatan menjadi sorotan karena mengakibatkan meninggal dunia. Faktor penyimpanan kini menjadi sorotan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 18:50 WIB
Korsel Mulai Tes Covid-19 Massal di RS dan Panti Jompo
Orang-orang memakai masker untuk mencega virus corona berdoa selama kebaktian di kuil Chogyesa di Seoul, Korea Selatan, Senin (19/10/2020). Korsel pada Senin mulai menguji puluhan ribu karyawan rumah sakit dan panti jompo untuk mencegah wabah COVID-19. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Di tengah pencarian vaksin COVID-19, muncul kasus kematian akibat vaksin di Korea Selatan. Vaksin itu tidak terkait COVID-19, melainkan vaksin flu gratis dari pemerintah.

Pada awal Oktober 2020, ada seorang remaja laki-laki yang meninggal dua hari setelah mendapat vaksin flu tersebut, kemudian muncul kasus-kasus lain.

Otoritas kesehatan Korea Selatan kini menyoroti penyimpanan vaksin yang diduga tidak ditangani dengan baik. Botol vaksinnya didistribusikan Shinsung Pharm Co.

Dilaporkan Yonhap, Jumat (30/10/2020), vaksin yang didistribusikan Shinsung pernah diketahui terekspos temperatur ruangan, sehingga muncul kekhawatiran berkurangya potensi dan keselamatan dari vaksin. Hal itu terjadi pada 22 September.

Program vaksin flu itu sempat dihentikan. Namun, pihak berwenang menyimpulkan bahwa tak ada masalah keselamatan.

Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) masih mencari tahu berapa botol yang digunakan dan berapa orang yang mendapat suntikan vaksin flu tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


5 Juta Dosis Dibuang

Suasana Stasiun Seoul Jelang Liburan Chuseok
Penumpang memakai masker untuk membantu melindungi dari penyebaran virus corona bersiap untuk naik kereta menjelang liburan Chuseok atau Hari Thanksgiving versi Korea di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa (29/9/2020). (AP Photo / Ahn Young-joon)

Pemerintah Korsel sejatinya berusaha agar sekitar 19 juta orang mendapat vaksin gratis. Program ini menyasar remaja dan warga lansia.

Sekitar 5 juta dosis vaksin yang didistribusikan Shinsung Pharm. Co. akhirnya dibuang.

Vaksin gratis tahun ini diperluas agar mencegah pandemi kembar antara COVID-19 dan flu selama musim dingin. Dikhawatirkan lebih banyak orang bakal meninggal karena komplikasi akibat flu, seperti pneumonia.

Otoritas kesehatan Korsel menjamin program vaksin ini aman dan mendorong masyarakat ikut programnya.


Musim Flu di Korsel

Suasana Stasiun Seoul Jelang Liburan Chuseok
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu melindungi dari penyebaran virus corona menunggu kereta mereka menjelang liburan Chuseok atau Hari Thanksgiving versi Korea di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, Selasa (29/9/2020). (AP Photo / Ahn Young-joon)

Muslim flu di Korsel datang antara akhir November dan Desember. Namun, warga diminta agar divaksin lebih awal karena antibodi vaksinnya baru berkembang di tubuh pada dua minggu usai vaksinasi.

Saat ini, gelombang COVID-19 sedang menyapu Eropa. Di Korea Selatan belum terjadi lonjakan kasus.

Per 30 Oktober, ada 114 kasus baru di Korea Selatan. Total kasus di Korsel mencapai 26.385 kasus.

Kasus kematian di Korsel mencapai 463 dengan case fatality rate mencapai 1,75 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya