Liputan6.com, New York - Truk-truk pendingin tampak terparkir di tepi perairan Brooklyn. Truk itu menyimpan jasad ratusan orang yang meninggal di New York City selama lonjakan COVID-19 di musim semi.
Kebanyakan dari jenazah tersebut adalah pasien-pasien Virus Corona COVID-19 yang keluarganya tidak dapat ditemukan atau tidak mampu menanggung biaya pemakaman yang layak, ujar Kantor Kepala Pemeriksa Kesehatan New York City.
Sekitar 650 jasad disimpan di dalam truk di rumah duka bencana yang didirikan pada April di 39th Street Pier di Sunset Park, seperti dilaporkan The Wall Street Journal pada Senin (23/11/2020).
Advertisement
Sejumlah pejabat di kantor kepala pemeriksa kesehatan tersebut mengatakan, mereka kesulitan melacak kerabat dari sekitar 230 orang yang meninggal dalam kondisi positif COVID-19 itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Biaya Pemakaman
Sebelum pandemi, sebagian besar, jika tidak semua, dari para jenazah tersebut akan dimakamkan dalam beberapa pekan di sebuah tempat pemakaman untuk warga miskin di Pulau Hart, yang terletak di Long Island Sound dekat Bronx.
New York City menaikkan dana bantuan pemakamannya menjadi 1.700 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.164) dari 900 dolar AS pada Mei. Jumlah itu masih kurang dari biaya rata-rata 9.000 dolar AS untuk jasa pemakaman tradisional di New York, seperti dikutip Asosiasi Direktur Pemakaman Negara Bagian New York.
Hingga Minggu 22 November malam waktu setempat, total kematian akibat Virus Corona di New York City telah bertambah menjadi 24.206, sementara jumlah kasus infeksi menjadi 294.765, menurut The City, sebuah proyek yang melacak penyebaran kasus infeksi dan kematian terkonfirmasi COVID-19 di kota AS.
Proyek ini menggunakan informasi yang disediakan oleh Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental New York City, kantor gubernur, Proyek Pelacakan COVID, dan lembaga Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins.
Advertisement