Bayi di Singapura Lahir dengan Antibodi COVID-19, Misteri Baru di Balik Virus Corona

Misteri kembali muncul terkait penyakit Virus Corona baru usai seorang bayi di Singapura lahir dengan antibodi COVID-19.

diperbarui 02 Des 2020, 08:04 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 08:04 WIB
Ilustrasi Bayi Prematur
Ilustrasi Bayi Prematur Foto oleh Lisa Fotios dari Pexels

Jakarta - Para dokter kini menghadapi teka-teki berikutnya dari Virus Corona, setelah seorang bayi dari ibu yang terinfeksi COVID-19, dilahirkan dengan memiliki antibodi terhadap Virus Corona.

Kasus yang dilaporkan dari Singapura akhir pekan lalu tergolong langka, walau bukan satu-satunya.

Celine Ng-Chan (31), ibu sang bayi terpapar Virus Corona saat sekeluarga berlibur ke Eropa Maret 2020. Para dokter sebelumnya meramalkan, bayi yang dikandungnya kemungkinan dilahirkan akan positif atau sakit akibat Virus Corona, seperti dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (2/12/2020).

Celine mengalami gejala sakit relatif berat akibat COVID-19. Dia harus dirawat dua setengah minggu di rumah sakit, sementara anak perempuan dan ibunya mengalami gejala sakit agak berat. Sedangkan suami dan ayahnya tidak menunjukkan gejala sakit.

Namun, bayi bernama Aldri yang dilahirkan 7 November lalu itu tak menunjukkan gejala sakit, bahkan memiliki antibodi COVID-19, demikian laporan The Strait Times.

"Dokter memperkirakan, saya mentransfer antibodi kepada bayi saat kehamilan," ujar Celine Ng-Chan kepada surat kabar harian Singapura itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Penularan COVID-19 dari Ibu ke Bayi

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi bayi. (dok. Unsplash.com/Alex Pasarelu/@bellefoto)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga kini belum diketahui apakah ibu hamil dapat menularkan virusnya kepada janin di dalam kandungan. Sejauh ini diketahui, virus aktif tidak ditemukan pada cairan air ketuban di dalam kandungan maupun dalam air susu ibu.

Riset di AS menunjukkan, transmisi virus corona SARS-CoV-2 dari ibu kepada bayinya yang baru dilahirkan sangat jarang. Demikian laporan para dokter dari New York-Presbyterian dan Columbia University Irving Medical Center dalam jurnal ilmiah JAMA Pediatrics bulan Oktober silam.

Professor Mario dari Rumah Sakit Universitas Dresden Jerman, yang bersama ilmuwan lainnya meneliti transmisi Covid-19 dari ibu hamil kepada janin atau bayinya, melaporkan temuan serupa.

"Hanya dua sampai tiga persen bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi Covid-19, menunjukkan hasil positif saat dites", paparnya.

Sementara para dokter di China melaporkan, mereka juga sudah mendeteksi adanya antibodi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengidap COVID-19.

Pada artikel yang dirilis dalam jurnal ilmiah Emerging Infectious Diseases bulan Oktober lalu, juga disebutkan antibodi itu terus mengalami penurunan seiring waktu.

Infografis Penularan Virus Corona COVID-19

Infografis  Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya