Liputan6.com, Seoul- Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo mengatakan pada Senin (7/12/2020), bahwa wilayah Ibu Kota Seoul sekarang telah menjadi "zona perang COVID-19".Â
Dikutip dari Associated Press, hal itu disampaikan setelah Korea Selatan melaporkan 615 infeksi baru COVID-19 dan penularannya yang tampak menyebar lebih cepat.
Negara tersebut juga telah mencatat lebih dari 5.300 infeksi COVID-19 dalam 10 hari terakhir. sementara kasus yang tercatat pada Senin menandai 30 hari berturut-turut sebanyak tiga digit.Â
Advertisement
Kelonjakan dalam kasus infeksi itu juga membuat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengeluarkan seruan untuk memperluas pengujian dan pelacakan kontak.
Sebagian besar kasus COVID-19 berasal dari wilayah metropolitan Seoul yang padat penduduk, yang mencakup restoran, fasilitas sauna, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas perawatan.Â
Dalam sebuah pernyataan, Menkes Park mengatakan bahwa "Wilayah ibu kota sekarang menjadi zona perang COVID-19". Ia pun juga mengimbau warga Seoul untuk terus waspada.Â
Selain itu, ia juga menekankan bahwa pemerintah kemungkinan akan meningkatkan kebijakan social distancing untuk mencegah kebangkitan COVID-19 di daerah ibu kota dari ledakan wabah di seluruh negeri dan mencegah rumah sakit agar tak kewalahan dalam menangani pasien.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Presiden Korsel Moon Jae-in Perintahkan Perpanjang Pembukaan Fasilitas Tes COVID-19
Seorang pejabat senior dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Na Seong-woong, mengatakan bahwa negara tersebut dapat melaporkan sekitar 900 infeksi baru sehari pada pekan depan jika gagal memperlambat penularan dengan cepat.
Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat setempat telah beralih untuk memulihkan beberapa pembatasan sosial di daerah Seoul, seperti menutup klub malam, ruang karaoke dan gym, mengurangi kelas tatap muka di sekolah dan memungkinkan restoran untuk hanya menyediakan jasa pengiriman dan take-out setelah pukul 9 malam.
Tak hanya itu, pejabat kota di Seoul juga telah mengurangi layanan transportasi umum setelah pukul 9 malam.
Juru bicara Moon Jae-in mengatakan bahwa sang presiden menyampaikan keprihatinannya dengan para petugas medis yang semakin berjuang untuk melacak kontak penularan di tengah meningkatnya infeksi dan mendesak pejabat untuk mengerahkan "tenaga maksimum yang tersedia" dari pegawai negeri sipil, polisi dan personel militer untuk membantu upaya pelacakan kontak di daerah ibu kota.Â
Chung juga mengatakan bahwa Presiden Moon Jae-in telah menginstruksikan pejabat untuk tetap membuka lebih banyak fasilitas pengujian selama jam malam atau hari libur dan memasang lebih banyak pengaturan "drive-thru", yang memungkinkan pekerja untuk mengumpulkan sampel dari pengemudi melalui jendela mobil.
"Ia juga memperingatkan setiap warga negara yang memiliki dugaan infeksi untuk segara mengunjungi pusat pengujian setempat untuk menjalani tes," tambah Chung.
Advertisement