Kumpulan Pohon Membentuk Hati di Hutan, Aksi Romantis Suami di Selandia Baru

Liputan6.com, Auckland - Awak helikopter penyelamat yang berbasis di Auckland Westpac, menemukan hal unik luar biasa ketika terbang di atas kawasan hutan dekat Air Terjun Kaipara, Selandia Baru.

Mereka dilaporkan melihat sekelompok pohon yang ditanam sedemikian rupa, hingga ketika dilihat dari atas, kumpulan pohon tersebut membentuk simbol hati di tengah hutan kecil.

Dijuluki sebagai "hati hutan", temuan yang jarang ini menjadi viral di media sosial pada bulan lalu, setelah temuan itu difoto oleh kepala kru helikopter Mark Tinny Cannel yang kemudian diunggah ke dalam Facebook-nya.

Ini merupakan pertama kalinya tim Penyelamat Auckland Westpac melihat pohon yang dibentuk menjadi rupa gambar hati, tidak ada cerita yang dibagikan, namun sejumlah komentar dalam unggahan Facebook asli mengklaim bahwa itu adalah karya yang dibangun oleh Wayne Barnes sebagai isyarat romantis untuk istrinya, Rosie.

Dilansir dari Odditycentral, Kamis (10/12/2020), tidak diketahui apakah istri dari Wayne masih ada atau tidak, tetapi hati hutan tersebut nampaknya adalah suatu pemandangan yang populer di kalangan penduduk Air Terjun Kaipara, terutama pada musim gugur.

Menurut screengrab dalam percakapan di grup Komunitas Air Terjun Kaipara, jantung ini terdiri dari pohon-pohon yang berubah menjadi coklat kemerahan pada musim gugur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hal itu menciptakan pemandangan yang begitu menakjubkan, dengan latar belakang yang hijau dan kekuningan. Rupanya ini merupakan persembahan yang romantis dari Barnes, yang tidak hanya terlihat dari ketinggian saja, namun juga pada saat Anda berkendara menuruni Hills Road, di area Air Terjun Kaipara, jika Anda mengetahui bagaimana harus mencarinya.

Sebelumnya, sempat ada beberapa pola pohon mengagumkan yang ditanam untuk berbagai alasan. Ada juga hutan raksasa berbentuk gitar yang ditanam oleh seorang petani Argentina untuk istrinya, dan menjadi seperti ciri khas terbesar di dunia dan juga ada di hutan Siberia.

Reporter : Romanauli Debora