KBRI Tehran Terus Pantau Kondisi ABK WNI di Kapal Tank Korsel yang Ditahan Iran

Pihak KBRI Tehran menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi terkait kondisi ABK WNI yang turut ditahan dalam kapal tank Korsel yang ditahan oleh Iran.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Jan 2021, 09:29 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 09:29 WIB
Pos aju di Iran yang dibuka oleh KBRI Tehran.
Pos aju di Iran yang dibuka oleh KBRI Tehran. (Twitter/ @kbri_tehran)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang ABK WNI termasuk dalam awak yang tertahan di dalam kapal Korea Selatan yang ditahan oleh Iran di Teluk Persia. 

Terkait hal ini, KBRI Tehran telah menyatakan akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di Iran terkait keberadaan dan kondisi dua orang WNI ABK Hankook Chemi, kapal berbendera Korea Selatan yang ditahan oleh otoritas Iran.

"KBRI Tehran telah melayangkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Iran mengenai permintaan klarifikasi terkait keberadaan kedua WNI ABK tersebut serta permintaan akses kekonsuleran dan komunikasi dengan keduanya," tulis pernyataan resmi KBRI Tehran, Rabu (6/1/2021). 

Kementerian Luar Negeri Iran juga telah menyampaikan bahwa pihaknya telah mengunjungi kapal MT Hankook Chemi dan menyatakan seluruh kru termasuk kedua WNI ABK saat ini  berada dalam kondisi baik dan sehat. 

Kapal Korsel Ditahan Iran

Kapal Hankuk Chemi yang disita dan dikawal ketat oleh dikawal oleh kapal Pengawal Revolusi Iran di Teluk Persia, 4 Januari 2021.
Kapal Hankuk Chemi yang disita dan dikawal ketat oleh dikawal oleh kapal Pengawal Revolusi Iran di Teluk Persia, 4 Januari 2021. (Tasnim News Agency via AP)

Kantor berita Associated Press melaporkan pasukan bersenjata Iran menyerbu kapal tanker berbendera Korea Selatan MT Hankuk Chemi dan memaksa kapal itu mengubah haluan menuju ke Iran. Iran mengatakan terpaksa menghentikan kapal itu karena mencemari perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz.

Mengutip VOA Indonesia, Jaringan Penyiaran Iran, IRINN, juga melaporkan bahwa kapal tanker itu disita karena melanggar pedoman lingkungan hidup dan kini berada di salah satu pelabuhan Iran untuk diselidiki. Kapal itu membawa 7.200 ton ethanol dari Jubail, Arab Saudi menuju Fujairah, Uni Emirat Arab, ketika pasukan Iran menghentikan kapal itu dan melakukan pemeriksaan.

Mengutip seorang pejabat urusan pelayaran dan pengiriman di Korea Selatan, Associated Press melaporkan awalnya pasukan Iran mengatakan ingin melakukan pemeriksaan yang tidak ditentukan di kapal itu. Namun ketika kapten kapal sedang berbicara dengan pejabat keamanan perusahaan di Korea Selatan, Pasukan Garda Revolusioner Iran menyerbu kapal tanker itu. Sebuah helikopter Iran juga terbang di atas kapal tersebut.

Pasukan Iran itu meminta kapten kapal mengubah haluan menuju ke perairan Iran untuk penyelidikan yang tidak ditentukan dan menolak menjelaskan lebih jauh. Perusahaan kapal tanker itu masih belum dapat menghubungi kapten kapal tersebut.

Kantor berita Iran lainnya, FARS dan Tasnim mengatakan awak yang ditangkap di kapal tanker yang disita itu adalah warga negara Korea Selatan, Indonesia, Myanmar dan Vietnam.

Armada Kelima Angkatan Laut Amerika yang berbasis di Timur Tengah berpatroli secara rutin di kawasan itu bersama koalisi pimpinan Amerika yang memantau Selat Hormuz, celah sempit di Teluk Persia yang dilintasi oleh 20 persen kapal pembawa pasokan minyak dunia. Upaya pemantauan serupa yang dipimpin Eropa juga beroperasi di kawasan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya