Iran Lakukan Uji Coba Peluncuran Roket Satelit Hybrid Terbaru

Roket terbaru milik Iran diklaim paling kuat. Membawa satelit hingga jarak ratusan kilo dari Bumi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Feb 2021, 13:33 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 13:33 WIB
Roket-Iran
Suasana di Pusat Antariksa Imam Khomeini, Iran (27/7). Roket pembawa satelit Simorgh diklaim mampu meluncurkan satelit seberat 250 kilogram ke ketinggian 500 kilometer di atas Bumi. Iranian Defense Ministry via AP)

Liputan6.com, Teheran - Televisi pemerintah Iran pada menyiarkan uji coba peluncuran roket pembawa satelit terbaru yang mereka klaim paling kuat pada Senin (1/2).

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (2/2/2021) roket terbaru itu diklaim mampu menempatkan satelit seberat 220 kilogram ke orbit yang jaraknya 500 kilometer di atas Bumi.

"Peluncuran penelitian pertama dari pengangkut satelit hybrid Zoljenah dilakukan untuk uji suborbital, menggunakan teknologi mesin bahan bakar padat paling kuat di negara itu," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Iran Ahmad Hosseini di TV pemerintah.

Rekaman roket yang diluncurkan pada siang hari di lokasi gurun yang dirahasiakan disiarkan pada kesempatan Hari Teknologi Angkasa Luar Nasional Iran -- pada awal perayaan 10 hari peringatan Revolusi Islam 1979.

Menurut penjelasan Hosseini di TV, kapal induk dirancang untuk diluncurkan dalam tiga tahap, menggunakan bahan bakar padat di tahap pertama dan kedua, kemudian bahan bakar cair di tahap ketiga.

Juru bicara lebih lanjut menunjuk fitur teknis kendaraan peluncuran satelit seperti kemampuan diluncurkan dari platform seluler.

Selain itu, disebutkan bahwa roket milik Iran ini memiliki daya dorong mesin lebih dari 750 ton, dan kemampuan untuk menempatkan satelit pada orbit sinkron matahari (SSO).

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Pembuktian Iran

Roket-Iran
Roket Simrogh sebelum diluncurkan dari Pusat Antariksa Imam Khomeini, Iran (27/7). Peluncuran ini sekaligus menandai peresmian Pusat Antariksa Imam Khomeini yang diambil dari nama pendiri Republik Islam Iran. (Iranian Defense Ministry via AP)

Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami dalam sebuah pesan pada Senin (1/2) mengatakan bahwa Iran telah membuktikan kemampuan domestiknya dalam sains dan teknologi maju yang dimonopoli oleh kekuatan ilmiah dan teknologi utama dunia.

Ia menambahkan bahwa itu sekitar sepuluh tahun sejak Republik Islam Iran berdiri. Ini dijadikan mereka sebagai langkah pertama untuk menghadiri Klub Angkasa Luar Dunia, kantor berita resmi IRNA melaporkan.

Pada 20 Agustus 2020, Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengumumkan rencana untuk mengirim lima satelit ke angkasa luar dengan jenis yang tidak ditentukan sebelum akhir tahun.

Pada 22 April 2020, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengumumkan peluncuran satelit militer pertama negara Noor 1 ke angkasa luar.

Satelit Omid (Hope) buatan dalam negeri pertama Iran berhasil diluncurkan ke Low Earth Orbit (LEO) pada tahun 2009.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya