Nasib Layanan Keagamaan Jerman Saat Perayaan Paskah Selama Pandemi COVID-19

Kanselir Jerman Angela Merkel telah membatalkan keputusan yang sebelumnya ia ambil dalam menanggulangi penyebaran Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 12:09 WIB
Angela Merkel disumpah menjadi Kanselir Jerman untuk kali keempat pada 14 Maret 2018
Angela Merkel disumpah menjadi Kanselir Jerman untuk kali keempat pada 14 Maret 2018. (AP Photo/Michael Sohn)

Liputan6.com, Berlin - Layanan keagamaan Jerman secara langsung akan dibatalkan. Penyebabnya karena Virus Corona COVID-19 masih menjadi ancaman di negara tersebut.

Tak hanya itu, pertemuan keluarga besar dilarang dan hampir semua toko akan ditutup.

Ketua Partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) Jerman, Armin Laschet, mengatakan pada pertemuan parlemen regional pada Rabu 24 Maret bahwa penguncian "tidak dapat diberlakukan dalam bentuk seperti ini."

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah membatalkan rencana penguncian ketat selama Paskah, hanya sehari setelah langkah-langkah itu diumumkan.

Menyebut rencana itu sebagai "kesalahan", Angela Merkel mengatakan dia telah mengambil "tanggung jawab utama" untuk memutar balik keputusan itu, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (25/3/2021).

Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah layanan keagamaan akan tetap dilarang atau tidak menyusul pembatalan lockdown oleh Kanselir Jerman.

Saksikan Video Berikut Ini:

Angela Merkel Akui Salah

Dihadiri Kanselir Jerman, Mercedz-Benz Siap Luncurkan Mobil Listrik
Kanselir Jerman Angela Merkel berpidato dalam acara peluncuran pabrik baterai Accumotive di Kamenz, Jerman (22/5). (AP Photo/Jens Meyer)

Sebelumnya, penguncian yang diusulkan telah disetujui dengan para pemimpin regional dalam pembicaraan pada Senin 22 Maret malam, dengan pembatasan akan diperketat antara 1-5 April 2021.

Tetapi rencana itu dibatalkan setelah pertemuan di hari selanjutnya.

Padahal, penguncian ini akan menjadi yang paling ketat di Jerman, dengan sebagian besar toko tutup dan pertemuan terbatas.

Selama lima hari selama Paskah mulai 1 April, warga Jerman akan diminta untuk tinggal di rumah dan mengurangi kontak sosial.

"Kesalahan ini adalah murni dari saya sendiri," kata Merkel kepada wartawan di Berlin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya