Liputan6.com, Berlin - Layanan keagamaan Jerman secara langsung akan dibatalkan. Penyebabnya karena Virus Corona COVID-19 masih menjadi ancaman di negara tersebut.
Tak hanya itu, pertemuan keluarga besar dilarang dan hampir semua toko akan ditutup.
Baca Juga
Ketua Partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) Jerman, Armin Laschet, mengatakan pada pertemuan parlemen regional pada Rabu 24 Maret bahwa penguncian "tidak dapat diberlakukan dalam bentuk seperti ini."
Advertisement
Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah membatalkan rencana penguncian ketat selama Paskah, hanya sehari setelah langkah-langkah itu diumumkan.
Menyebut rencana itu sebagai "kesalahan", Angela Merkel mengatakan dia telah mengambil "tanggung jawab utama" untuk memutar balik keputusan itu, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (25/3/2021).
Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah layanan keagamaan akan tetap dilarang atau tidak menyusul pembatalan lockdown oleh Kanselir Jerman.
Saksikan Video Berikut Ini:
Angela Merkel Akui Salah
Sebelumnya, penguncian yang diusulkan telah disetujui dengan para pemimpin regional dalam pembicaraan pada Senin 22 Maret malam, dengan pembatasan akan diperketat antara 1-5 April 2021.
Tetapi rencana itu dibatalkan setelah pertemuan di hari selanjutnya.
Padahal, penguncian ini akan menjadi yang paling ketat di Jerman, dengan sebagian besar toko tutup dan pertemuan terbatas.
Selama lima hari selama Paskah mulai 1 April, warga Jerman akan diminta untuk tinggal di rumah dan mengurangi kontak sosial.
"Kesalahan ini adalah murni dari saya sendiri," kata Merkel kepada wartawan di Berlin.
Advertisement