20 April 2021: Total 141,4 Juta Kasus COVID-19 Dunia, India Tembus 15 Juta

Update COVID-19 di 20 April 2021. Ada apa dengan India?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2021, 10:04 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 09:30 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Meledak, New Delhi Berlakukan Lockdown
Buruh migran berangkat ke desanya dari terminal bus di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). India melaporkan lebih dari 15 juta infeksi COVID-19, kedua terbesar setelah Amerika Serikat. (AP Photo)

Liputan6.com, Delhi - Kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 141,4 juta kasus per Selasa (20/4/2021). Ada ledakan kasus di beberapa negara di tengah program vaksin COVID-19. Yang paling parah terjadi di India.

Berikut lima negara dengan kasus tertinggi berdasarkan data Johns Hopkins University:

1. Amerika Serikat: 31,6 juta

2. India: 15 juta

3. Brasil: 13,9 juta

4. Prancis: 5,3 juta

5. Rusia: 4,6 juta

Kasus di India telah meroket hingga 15 juta kasus. Akibatnya, New Delhi kembali lockdown. Media The Hindustan Times menyebut gelombang kedua terjadi di India dan tiap hari lebih dari seribu orang meninggal.

Bila melihat grafik Johns Hopkins, kasus di India benar-benar tampak meroket tinggi hingga tembus 200 ribu kasus sehari. Lonjakan itu sekitar empat kali lipat dari kasus harian AS terkini.

Negara lain yang mengalami lonjakan kasus adalah Turki dan Chili. Sejak awal April, kasus harian Turki bisa tembus 60 ribu kasus. Total kasus di Turki mencapai 4,2 juta, posisi tujuh di dunia.

Chili yang juara dalam vaksinasi juga mengalami lonjakan kasus. Sejak awal bulan ini, kasus baru malah naik ketimbang Maret lalu, padahal menurut Our World in Data sudah ada 13,1 juta orang yang disuntik vaksin Sinovac.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

India Lockdown

FOTO: Kasus COVID-19 Meledak, New Delhi Berlakukan Lockdown
Petugas kesehatan beristirahat saat sela-sela mengkremasi korban COVID-19 di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). New Delhi memberlakukan lockdown selama seminggu untuk mencegah runtuhnya sistem kesehatan di tengah ledakan kasus COVID-19. (AP Photo/Manish Swarup)

Ibu kota India, New Delhi, mengumumkan pemberlakuan lockdown selama sepekan setelah rekor dalam lonjakan kasus Virus Corona - membebani sistem perawatan kesehatan kota.

Namun, kantor pemerintah dan layanan penting, seperti rumah sakit, apotek, dan toko grosir, akan dibuka selama lockdown yang dimulai pada Senin (19/4) waktu setempat. 

Dilansir BBC, Senin (19/4/2021) New Delhi telah memberlakukan jam malam akhir pekan tetapi melaporkan lonjakan harian COVID-19 tertinggi sejauh ini pada 18 April - 24.462 kasus.

India juga tengah menghadapi gelombang kedua Virus Corona yang mematikan sejak awal April 2021.

"Saya selalu menentang lockdown, tapi yang ini akan membantu kami meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakit di Delhi," kata Kepala Menteri di India, Arvind Kejriwal dalam konferensi pers.

Dia juga mengimbau para pekerja migran untuk tidak meninggalkan kota - lockdown nasional 2020 lalu membuat jutaan dari mereka kembali ke kampung halaman setelah mendapati diri mereka menganggur dan kehabisan uang.

"Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, tetapi kami tidak punya pilihan lain," kata Kejriwal.

"Saya tahu ketika lockdown diumumkan, pekerja berupah harian menderita dan kehilangan pekerjaan mereka. Tapi saya mengimbau mereka untuk tidak meninggalkan Delhi, ini adalah penguncian singkat dan kami akan menjagamu," jelasnya.

India telah melaporkan lebih dari 200.000 kasus COVID-19 setiap harinya sejak 15 April 2021 - ini telah melewati puncaknya 2020 lalu, dengan rata-rata 93.000 kasus per hari.

Kematian terkait COVID-19 juga meningkat di India, dengan mengkonfirmasi 1.620 kematian pada 18 April.

 

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya