Tsunami COVID-19, India Catat Rekor Kasus Harian Selama 5 Hari Berturut-turut

Kasus COVID-19 India mencatat rekor global baru untuk hari kelima berturut-turut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Apr 2021, 15:02 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 15:02 WIB
Ritual Kremasi Keluarga Korban Covid-19 di India
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun (kiri) dengan alat pelindung diri melakukan ritual saat kremasi ayahnya yang meninggal karena virus corona COVID-19 di Gauhati, India pada 28 September 2020. (AP Photo/Anupam Nath)

Liputan6.com, New Delhi- India kembali mencatat rekor global dalam peningkatan kasus harian Virus Corona COVID-19 pada pada Senin (26/4/2021). Dengan begitu, India telah mencatat rekor kasus harian selama lima hari berturut-turut dalam kondisi tsunami COVID-19.

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (26/4/2021) kematian akibat COVID-19 di India juga melonjak selama 24 jam terakhir. Dengan 352.991 infeksi baru, total kasus Virus Corona COVID-19 di India telah melampaui 17 juta.

Jumlah kematian akibat virus tersebut juga bertambah 2.812 jiwa menjadi totalnya sebanyak 195.123 jiwa. Rumah sakit di Delhi juga mengalami kelonjakan pasien, adapun beberapa fasilitas medis yang menolak pasien setelah kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.

"Saat ini rumah sakit itu dalam mode mohon-dan-pinjam dan ini adalah situasi krisis yang ekstrim," kata juru bicara Rumah Sakit Sir Ganga Ram di New Delhi.

Pada 25 April, Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan berhati-hati, sementara rumah sakit dan dokter telah mengeluarkan pemberitahuan bahwa mereka mereka kesulitan dengan kecepatan bertambahnya pasien.

"Setiap hari, situasinya sama, kami dibiarkan dengan oksigen selama dua jam, kami hanya mendapat jaminan dari pihak berwenang," kata seorang dokter di India, dalam wawancara dengan TV lokal.

Saluran televisi NDTV menyiarkan potret tiga petugas kesehatan di negara bagian Bihar timur yang tampak sedang memproses kremasi korban COVID-19. "Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami derita ini," ungkap Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di MIT di Amerika Serikat, via Twitter.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Singapura-AS-Jerman Kirim Peralatan Medis ke India

Kematian Corona di India Melesat
Orang-orang berjalan melewati toko-toko yang tutup pada hari pertama lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India pada Selasa (20/4) melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Politisi, terutama PM Modi, telah menghadapi kritik karena mengadakan kampanye yang dihadiri oleh ribuan orang, berkumpul berdekatan di stadion dan lapangan, meskipun gelombang infeksi kedua tengah melanda India.

Beberapa kota di India kini telah memberlakukan jam malam, sementara polisi telah dikerahkan untuk memantau praktik social distancing dan pemakaian masker.

Namun, sekitar 8,6 juta pemilih diperkirakan akan memberikan suara mereka pada hari Senin di negara bagian timur Benggala Barat.

Pemungutan suara untuk pemilihan lokal masih digelar di bagian lain di India termasuk negara bagian terpadat di Uttar Pradesh, yang telah melaporkan rata-rata 30.000 infeksi setiap hari.

Singapura, Amerika Serikat, dan Jerman telah mengirimkan vaksin dan peralatan medis, termasuk oksigen, untuk membantu India mengatasi krisis COVID-19.

Komisi Uni Eropa juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim oksigen dan obat-obatan ke India setelah menerima permintaan dari Delhi.

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya