Inggris Lanjutkan Lockdown Sebulan Akibat COVID-19 Varian Delta

COVID-19 varian delta pertama kali dideteksi di India. PM Inggris Boris Johnson pilih lanjutkan lockdown karena khawatir.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Jun 2021, 08:36 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 07:30 WIB
Inggris Ragu-ragu Cabut Lockdown
Sepasang kekasih berjalan melewati sebuah restoran di pusat kota London pada Kamis (3/6/2021). Pemerintah Inggris belum bisa memastikan akan sepenuhnya mencabut lockdown yang berakhir pada 21 Juni nanti meski kasus Covid-19 mengalami tren penurunan. (Tolga Akmen/AFP)

Liputan6.com, London - Perdana menteri Inggris, Boris Johnson, memutuskan untuk melanjutkan lockdown. Kehadarian Virus Corona varian delta dari India menjadi alasannya.

"Saya pikir bijak untuk menunggu sedikit lagi," ujar PM Boris Johnson seperti dikutip AP News, Selasa (15/6/2021).

"Dengan menjadi waspada, kita kini memiliki peluang untuk menyelamatkan ribuan nyawa selama empat pekan ke depan dengan memvaksinasi lebih banyak jutaan orang lainnya," kata PM Johsnson.

Keputusan lockdown ini akan berlangsung hingga 19 Juli 2021 mendatang. Program vaksinasi ini penting untuk mencegah varian delta yang menular antara 40 hingga 80 persen.

PM Johnson berkata per 19 Juli 2021, dua per tiga populasi orang dewasa akan sudah divaksinasi dua dosis, termasuk warga usia 50 tahun ke atas. Warga usia 18 tahun ke atas juga akan ditawarkan vaksinasi.

Analisis dari Public Health England menunjukan bahwa dua dosis vaksin COVID-19 sangat efektif melawan varian delta. Vaksin Pfizer aktif 96 persen dan AstraZeneca aktif 92 persen.

Pihak Konfederasi Industri Inggris menyesalkan keputusan penundaan pencabutan lockdown ini, tetapi memahami alasan pemerintah. Meski demikian, mereka meminta agar regulator menyadari dampak lockdown kepada industri hospitality dan leisure.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

28 Kasus Varian Delta di Kudus, Menkes Budi: Banyak Pekerja Migran dari India

Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Terkait temuan 28 kasus virus Corona varian Delta di Kudus, Jawa Tengah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari India. Dahulu varian Delta dikenal dengan sebutan varian India.

"Memang sudah terkonfirmasi di Kudus adalah varian baru (varian Corona Delta). Ya, masuknya karena banyak pekerja migran kita, terutama yang datang dari pelabuhan," kata Budi dalam Seminar Online Perlindungan Hukum Dalam Pelayanan Kedokteran Yang Berkualitas pada Minggu, 13 Juni 2021.

"Biasanya kalau udara (bandara) sudah kita jaga dengan baik. Kalau pelabuhan laut kan banyak di Indonesia. Dan banyak PMI kita yang datang dari India, sehingga masuknya (varian Delta) dari sana," Menkes melanjutkan. 

Hasil temuan 28 kasus virus Corona varian Delta di Kudus merupakan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang juga diteliti oleh Kemenkes. Penelusuran WGS di Kudus untuk melihat apakah terdapat penyebaran varian Corona India atau tidak.

"Kami teliti itu dan baru sekitar dua hari lalu keluar (hasil WGS) yang dari Kudus. Dan terkonfirmasi itu varian baru dari India," kata Budi Gunadi.

Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya