Liputan6.com, London - Perdana menteri Inggris, Boris Johnson, memutuskan untuk melanjutkan lockdown. Kehadarian Virus Corona varian delta dari India menjadi alasannya.
"Saya pikir bijak untuk menunggu sedikit lagi," ujar PM Boris Johnson seperti dikutip AP News, Selasa (15/6/2021).
Advertisement
Baca Juga
"Dengan menjadi waspada, kita kini memiliki peluang untuk menyelamatkan ribuan nyawa selama empat pekan ke depan dengan memvaksinasi lebih banyak jutaan orang lainnya," kata PM Johsnson.
Keputusan lockdown ini akan berlangsung hingga 19 Juli 2021 mendatang. Program vaksinasi ini penting untuk mencegah varian delta yang menular antara 40 hingga 80 persen.
PM Johnson berkata per 19 Juli 2021, dua per tiga populasi orang dewasa akan sudah divaksinasi dua dosis, termasuk warga usia 50 tahun ke atas. Warga usia 18 tahun ke atas juga akan ditawarkan vaksinasi.
Analisis dari Public Health England menunjukan bahwa dua dosis vaksin COVID-19 sangat efektif melawan varian delta. Vaksin Pfizer aktif 96 persen dan AstraZeneca aktif 92 persen.
Pihak Konfederasi Industri Inggris menyesalkan keputusan penundaan pencabutan lockdown ini, tetapi memahami alasan pemerintah. Meski demikian, mereka meminta agar regulator menyadari dampak lockdown kepada industri hospitality dan leisure.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
28 Kasus Varian Delta di Kudus, Menkes Budi: Banyak Pekerja Migran dari India
Terkait temuan 28 kasus virus Corona varian Delta di Kudus, Jawa Tengah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari India. Dahulu varian Delta dikenal dengan sebutan varian India.
"Memang sudah terkonfirmasi di Kudus adalah varian baru (varian Corona Delta). Ya, masuknya karena banyak pekerja migran kita, terutama yang datang dari pelabuhan," kata Budi dalam Seminar Online Perlindungan Hukum Dalam Pelayanan Kedokteran Yang Berkualitas pada Minggu, 13 Juni 2021.
"Biasanya kalau udara (bandara) sudah kita jaga dengan baik. Kalau pelabuhan laut kan banyak di Indonesia. Dan banyak PMI kita yang datang dari India, sehingga masuknya (varian Delta) dari sana," Menkes melanjutkan.
Hasil temuan 28 kasus virus Corona varian Delta di Kudus merupakan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang juga diteliti oleh Kemenkes. Penelusuran WGS di Kudus untuk melihat apakah terdapat penyebaran varian Corona India atau tidak.
"Kami teliti itu dan baru sekitar dua hari lalu keluar (hasil WGS) yang dari Kudus. Dan terkonfirmasi itu varian baru dari India," kata Budi Gunadi.
Advertisement