Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Vietnam Perketat Aturan Pembatasan di Sejumlah Kota Besar

Vietnam memperketat aturan pembatasan terkait COVID-19 di kota-kota besar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Jul 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 13:00 WIB
Vietnam Lockdown Kota Ho Chi Minh Akibat Lonjakan COVID-19
Layar elektronik menampilkan pesan yang berkaitan dengan perang melawan Covid-19 dengan latar belakang gedung Opera Saigon pada hari pertama pemberlakuan lockdown di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Jumat (9/7/2021). (AFP/Huu Khoa)

Liputan6.com, Hanoi - Vietnam bakal menerapkan kembali pembatasan ketat guna mencegah kasus COVID-19 terus melonjak.

"Kota-kota besar di Vietnam dapat memperpanjang atau memperketat pembatasan pergerakan untuk menahan penyebaran COVID-19 karena kasus harian baru telah melampaui 6.000 selama tujuh hari berturut-turut," kata pihak berwenang, Rabu (28/7).

Setelah berhasil menahan laju virus selama pandemi, Vietnam telah menghadapi rekor lonjakan infeksi harian sejak wabah Virus Corona COVID-19 yang muncul pada akhir April.

Menurut laporan Channel News Asia, Kamis (29/7/2021), Vietnam melaporkan 6.559 infeksi COVID-19 baru pada Rabu (28/7), meningkatkan jumlah totalnya sejak awal pandemi menjadi lebih dari 120.000. Sekitar 450.000 orang di negara berpenduduk 98 juta orang tersebut telah divaksinasi lengkap, menurut data resmi.

Pemerintah telah memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan di sekitar sepertiga dari negara Asia Tenggara yang luas itu, termasuk pusat komersial Kota Ho Chi Minh di selatan dan ibu kota Hanoi di utara.

"Hanoi dapat memberlakukan tindakan lebih ketat di daerah berisiko tinggi untuk memerangi wabah lebih ganas," kata ketua Kota Chu Ngoc Anh dalam sebuah pernyataan pemerintah.

Angka Infeksi COVID-19 Meningkat

Vietnam Berlakukan Pembatasan Lebih Ketat di ibu kota Hanoi
Toko-toko dan restoran-restoran yang tutup terlihat melewati garis polisi di sepanjang jalan yang sepi di Hanoi pada hari pertama lockdown, Sabtu (24/7/2021). Vietnam memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di Hanoi akibat gelombang infeksi COVID-19 terburuknya. (Manan VATSYAYANA / AFP)

Pihak berwenang di Kota Ho Chi Minh mengatakan kota itu mungkin perlu memperpanjang periode jarak sosial satu atau dua minggu setelah 1 Agustus karena infeksi terus meningkat.

Karena wabah yang meningkat, Majelis Nasional, badan pembuat undang-undang negara itu, memutuskan untuk mempersingkat sesi di Hanoi selama tiga hari hingga berakhir pada hari Rabu.

Pihak berwenang bergegas untuk sementara mengisolasi tempat pertemuan dan menguji jurnalis yang berada di upacara penutupan setelah ditemukannya kasus dugaan COVID-19, kata saksi mata kepada Reuters.

Wabah COVID-19 saat ini telah meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk menopang pasokan vaksinnya dan mempercepat vaksinasi.

Vietnam telah menerima lebih dari 14 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai sumber termasuk sumbangan, skema pembagian vaksin COVAX global, dan pengadaannya.

Sebuah posting terkait dengan pernyataan pemerintah Inggris tentang sumbangan 9 juta vaksin mengatakan Inggris akan menyumbangkan 415.000 dosis vaksin AstraZeneca ke Vietnam.

Infografis Waktu Tepat Tes Swab dan Mengulangi bila Hasilnya Negatif Covid-19:

Infografis Waktu Tepat Tes Swab dan Mengulangi bila Hasilnya Negatif Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waktu Tepat Tes Swab dan Mengulangi bila Hasilnya Negatif Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya