Liputan6.com, Kabul - Petinggi Taliban mengumumkan bahwa musik dilarang di area publik Afghanistan. Musik dinyatakan tak sesuai ajaran agama.
Pelarangan musik ini akan diterapkan Taliban meski mereka mengklaim sudah lebih toleran. Otomatis hal ini bakal berdampak ke pertunjukkan seni musik di depan umum.
Advertisement
Baca Juga
"Musik dilarang dalam Islam," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada The New York Times, Rabu (25/8).
Zabihullah berkata akan memakai cara yang persuasif dalam mempromosikan larangan musik.
"Kami berharap bahwa kita bisa mempersuasi masyarakat agar tidak melakukan hal demikian ketimbang menekan mereka," jelas Zabihullah.
Zabihullah santer disebut akan menjadi menteri informasi dan budaya di rezim baru Taliban di Afghanistan. Ia fasih bahasa Pashtun dan Dari yang umum di Afghanistan, serta pernah belajar yurispundensi Islam di madrasah Darul Uloom Haqqania di Pakistan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Direktur CIA Temui Taliban
Sementara itu, Direktur CIA Wiliam J. Burns terkuak sedang diam-diam mengunjungi Afghanistan untuk bertemu Taliban. Namun, Gedung Putih ogah berkomentar ketika ditanya media.
"Saya memahami pertanyaan Anda. Saya mengarahkan Anda ke CIA terkait pertanyaan yang spesifik atau perannya (Bill Burns)," ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Selasa (24/8).
Saat ada jurnalis yang bertanya lebih lanjut, Psaki berkata tak mau lagi menjawab topik tersebut.
"Saya tidak akan menerima ini lagi," ujarnya. Jen Psaki menyebut AS memang punya kontak dengan Taliban yang saat ini berkuasa di Afghanistan. Diskusi CIA dengan Taliban lantas dianggap suatu keperluan, dan Psaki menyuruh jurnalis bertanya langsung ke CIA.
"Itulah pekerjaan dari tim keamanan nasional kita, tetapi mengenai detail-detail tentang CIA, saya mengarahkan Anda ke CIA," ujarnya.
Advertisement