Singapura Imbau Penerima Vaksin COVID-19 Sinovac Disuntik Pfizer, Dinilai Lebih Ampuh Lawan Varian Delta

Singapura mengungkap jumlah warga yang tertular COVID-19 setelah disuntik vaksin Pfizer.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Okt 2021, 14:57 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 14:57 WIB
Orchard Road Singapura Menyongsong Natal
Pejalan kaki menyeberang jalan yang didekorasi dengan lampu Natal di distrik perbelanjaan Orchard road di Singapura, Selasa (8/12/2020). Mengusung tema Love This Christmas, acara tahun ini lebih sunyi karena aktivitas jalanan dibatasi di tengah pandemi Covid-19. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Liputan6.com, Singapura - Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, menjelaskan update terbaru mengenai vaksinasi COVID-19 di Parlemen Singapura. Ia menyorot kekuatan Pfizer melawan varian Delta, serta memberi imbauan bagi penerima vaksin Sinovac.

Dilaporkan The Straits Times, Selasa (5/10/2021), Menkes Singapura berkata penerima vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan Moderna mendapat perlindungan 40 persen dari varian delta.

"Meski demikian, kedua vaksin itu masih sangat efektif dalam melindungi terhadap penyakit parah dari infeksi COVID-19," ujar Menkes Ong Ye Kung.

Ia belum mengetahui terkait kekuatan vaksin Sinovac, sebab kurang dari 2 persen warga Singapura yang disuntik vaksin tersebut. Para penerima vaksin Sinovac diminta juga disuntik vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna.

"Pada waktunya, kita juga akan mengundang individu-individu yang eligible yang menerima vaksin Sinovac atau Sinopharm," ujarnya.

Berdasarkan data Kemenkes Singapura, ada 1.355 pasien COVID-19 yang dirawat di RS per 4 Oktoer 2021. Sebanyak 35 orang berada di ruang ICU. Ada 221 pasien lansia yang kondisinya parah.

Per 3 Oktober 2021, 82 persen populasi di Singapura telah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indonesia Fokus Agar Vaksinasi COVID-19 Merata

1.000 Peserta Jalani Vaksin Covid-19
Warga menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 usai mengikuti vaksin di SDN Grogol Utara 09 Pagi, Jakarta, Sabtu (28/8/2021). Vaksinasi yang diikuti 1.000 peserta merupakan kolaborasi yang sejalan dengan semangat RYTHM dari QNet dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/HO/QNet)

Pemerintah menekankan pemerataan distribusi vaksin COVID-19 ke seluruh daerah di Indonesia menjadi prioritas utama program vaksinasi nasional. Percepatan dan pemerataan vaksinasi dibutuhkan untuk memperkuat penanganan pandemi.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate mengatakan, pemerataan vaksin juga sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat Indonesia.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat dan memperluas distribusi vaksinasi ke seluruh daerah di Indonesia," kata Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 4 Oktober 2021 malam.

"Semakin cepat proses distribusi, maka semakin cepat kita bisa bersama-sama melindungi segenap bangsa Indonesia."

Sepanjang Januari-September 2021, distribusi vaksin COVID-19 oleh Pemerintah hingga per 30 September 2021 melalui Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma telah mencapai 191 juta dosis vaksin.

Infografis COVID-19:

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya