Liputan6.com, Kabul - Kondisi politik dan ekonomi di Afghanistan belum menunjukkan perbaikan di kekuasaan Taliban. Opium lantas menjadi salah satu alternatif menyambung hidup.Â
Penjualan opium di Afghanistan cukup ironis mengingat Taliban sedang berkuasa, namun para penjual itu mengaku tak tahu lagi harus bagaimana.Â
Advertisement
Berita mengenai opium di Afghanistan menjadi salah satu berita yang paling disorot di kanal Global Liputan6.com, Senin (11/10/2021).
Kabar lain yang disorot adalah serangan Israel ke pangkalan udara di Suriah, serta perbicangan perdana Amerika Serikat dengan Taliban usai Presiden Joe Biden menarik mundur pasukan.Â
Berikut daftar artikel selengkapnya:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Serangan Rudal Israel di Pangkalan Udara Suriah
Serangan rudal Israel di sebuah pangkalan udara di Suriah Tengah telah menewaskan dua pejuang asing sekutu Damaskus dan melukai beberapa personel layanan Suriah, kata pemantau perang yang berbasis di Inggris, Sabtu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dua orang asing tewas dalam serangan di pangkalan udara T4 Jumat malam, tetapi kewarganegaraan mereka masih belum jelas.
Â
Advertisement
2. Pertemuan AS-Taliban
Para pejabat Amerika Serikat telah bertemu dengan Taliban yang menguasai Afghanistan untuk berbicara tatap muka pertama kali sejak Washington menarik pasukannya dari negara itu pada Agustus 2021.
Dilansir dari laman BBC, Minggu (10/10), pembicaraan yang berlangsung di Qatar tersebut berfokus pada isu-isu, termasuk kelompok-kelompok ekstremis, evakuasi warga AS, dan bantuan kemanusiaan.
Â
3. Bisnis Opium di Afghanistan
Ketika perekonomian warga Afghanistan relatif kolaps menyusul pergantian kekuasaan ke tangan Taliban baru-baru ini, sebuah komoditas haram justru menjadi asa untuk menggantungkan harapan.
Sebuah vendor di pasar opium di Afghanistan selatan mengatakan harga untuk barang-barang mereka telah meroket sejak pengambilalihan Taliban.Â
Â
Advertisement