Liputan6.com, New Delhi - Polisi di negara bagian Uttar Pradesh, India Utara, menangkap tiga pelajar Kashmir yang diduga merayakan kemenangan Pakistan atas India dalam pertandingan kriket Piala Dunia T20 di hari Minggu.
Polisi mengatakan mereka meneriakkan slogan-slogan "anti-India dan pro-Pakistan" selama berjalannya pertandingan dan dituduh "mempromosikan permusuhan dan terorisme dalam dunia maya."
Dilansir BBC.com, Kamis (28/10/2021), penangkan yang terjadi di Kota Agra merupakan yang terbaru dalam tindakan keras terhadap Muslim karena diduga mendukung tim Pakistan. Diketahui tim Pakistan telah mengalahkan India dengan 10 wicket.
Advertisement
Baca Juga
Hubungan antara tetangga Asia Selatan selalu dingin dan adanya pertandingan kriket akan semakin memperburuk ketegangan ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kambing Hitam
Beberapa kritikus mengatakan, setelah India telah dinyatakan kalah dalam pertandingan, banyak warga India yang melupakan sportivitas mereka dan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Segera setelah pertandingan berakhir, Mohammed Shami yang merupakan satu-satunya Muslim di tim kriket India, dicemooh dan dilecehkan secara online. Pengguna media sosial menuduhnya bahwa Mohammed sengaja memberikan kesempatan kepada tim Pakistan dan beberapa diantara warganet mencapnya sebagai pengkhianat.
Tiga mahasiswa Kashmir di Agra mendapat skors pada hari Senin oleh perguruan tinggi mereka karena diduga memposting status WhatsApp untuk memuji pemain kriket Pakistan. Polisi mengatakan bahwa mereka ditangkap pada hari Rabu setelah adanya pengaduan oleh beberapa anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.
"Orang-orang ini mencoba menimbulkan ketegangan, yang merusak suasana negara," jelas polisi. Sejak hari Minggu, beberapa Muslim lainnya juga mendapat masalah karena menyemangati tim kriket Pakistan.
Advertisement
Adanya Serangan Mahasiswa
Di negara bagian gurun Rajasthan, seorang guru sekolah kehilangan pekerjaannya karena membagikan unggahan perayaan di WhatsApp setelah kemenangan Pakistan. Ia juga ditangkap, pada hari Rabu, Press Trust of India melaporkan.
Media lokal di negara bagian Punjab di Utara melaporkan serangan terhadap mahasiswa Kashmir arena merayakan kemenangan Pakistan. Polisi di Kashmir yang dikelola India mendakwa beberapa mahasiswa dan staf di dua perguruan tinggi kedokteran, di bawah undang-undang anti-teror yang kejam karena meneriakkan slogan pro-Paksitan selama pertandingan.
Setelah berakhirnya pertandingan, ratusan warga Kashmir turun ke jalan untuk merayakan dan meneriakkan "Hidup Pakistan" di wilayah Himalaya, yang telah menyaksikan pemberontakan bersenjata selama beberapa dekade melawan Delhi, menurut Associated Press.
 Penulis : Azarine Natazia
Â
Banner Infografis Adu Kekuatan Tempur Pakistan Vs India
Advertisement