Top 3: 7 Tanda Sopir Mengantuk Agar Terhindar dari Kecelakaan Terpopuler

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab kecelakaan yang dialami oleh aktris Vanessa Angel dan suaminya disebut disebabkan oleh sopir yang mengantuk. Tanda-tanda sopir yang mengantuk seharusnya diperhatikan guna mencegah kecelakaan. 

Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Jumat (5/11/2021).

Selain itu, tips menghindari kantuk saat sedang berkendara juga menjadi perhatian pembaca.

Terakhir, acara budaya yang memeriahkan perayaan Hari Raya Ayurveda keenam di Kedutaan India di Jakarta turut menjadi sorotan. 

Simak ketiga berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Jumat (5/11/2021).

Aktris Vanessa Angel dan suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021). Menurut Polisi, sopir mobil yang ditumpangin Vanessa mengantuk sehingga hilang kendali. 

"Karena sopir ngantuk banting ke kiri nabrak pembatas tol sebelah kiri," ujar Dirlantas Polda Jatim, Kombes Latif Usman Latif, Kamis (4/11/2021).

Selengkapnya di sini...

Aktris Vanessa Angel (29) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut di Tol Nganjuk, Jawa Timur. Mobilnya diduga melaju dengan kecepatan 140 kilometer per jam dan kondisi sopir mengantuk.

Kecelakaan yang melibatkan Vanessa Angel juga merenggut nyawa suaminya Febri Ardiansyah. Putra mereka, Gala Sky Ardiansyah, dilaporkan selamat. 

Berkendara dalam keadaan mengantuk disebut dengan drowsy driving. Berdasarkan penelitian  Occupational and Environmental Medicine, efek menyetir saat mengantuk sama dengan menyetir ketika mabuk. 

Selengkapnya di sini...

Pada 2 November 2021 lalu Kedutaan Besar India di Jakarta merayakan Hari Ayurveda ke-6. Bertempat di India House.

Sejumlah besar undangan termasuk pejabat dari korps diplomatik menghadiri perayaan Hari Ayurveda ke-6 tersebut.

Menurut informasi dari pihak kedutaan India yang dikutip Kamis (4/11/2021), acara diawali dengan penyalaan lampu oleh Duta Besar India untuk Indonesia, Wakil Gubernur Dr. H. Dadang Solihin, dan Direktur Jenderal Kementerian Agama Tri Handoko Seto.

Baca Selengkapnya...