Obat Antivirus COVID-19 Buatan China Mulai Uji Coba Fase 3 pada Manusia

Obat antivirus COVID-19 bernama JS016 itu kini telah memulai uji klinis Fase 3 atau tahap akhir pada manusia yang dilakukan di luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2021, 19:40 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 19:40 WIB
JS016, kandidat obat antivirus COVID-19 yang dikembangkan oleh China.
JS016, kandidat obat antivirus COVID-19 yang dikembangkan oleh China. (Xinhua)

Liputan6.com, Jakarta - China tengah mengembangkan obat antivirus COVID-19 buatan dalam negeri. Obat bernama JS016 itu kini telah memulai uji klinis Fase 3 atau tahap akhir pada manusia yang dilakukan di luar negeri.

Menurut pihak pengembang obat tersebut, kandidat obat antivirus COVID-19 yang dipatenkan itu dikembangkan bersama Institut Mikrobiologi yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Shanghai Junshi Biosciences Co., Ltd.

Pada Juni 2020, regulator obat-obatan China memberikan izin kepada pihak pengembang JS016 untuk melakukan tes pada manusia.

Menurut institut tersebut, obat JS016 menjadi antibodi monoklonal Virus Corona COVID-19 pertama di dunia yang melakukan uji klinis pada orang sehat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hasil Uji Coba Tahap Awal

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Para peneliti merampungkan uji coba Fase 2 multipusat global pada November 2021. Hasil uji coba tahap awal mendukung keamanan dan efektivitas JS016, menunjukkan bahwa JS016 dapat menurunkan titer virus itu pada partisipan dan mengurangi risiko menjadi kasus parah.

"Obat itu telah digunakan untuk perawatan darurat di 15 negara, dan lebih dari 500.000 dosis telah dikirim ke luar negeri," ujar Yan Jinghua, seorang peneliti di Institut Mikrobiologi, seperti dilansir Xinhua, Senin (22/11/2021).

Menurut Yan, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China juga mengalokasikan 3.000 dosis obat tersebut untuk perawatan pasien COVID-19 di negara itu. 

Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19

Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19
Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya