Liputan6.com, Jakarta - Anggota parlemen Lithuania secara terang-terangan meledek China di Twitter. Ia menyebutkan Republik Rakyat Komedi yang merujuk ketika pihaknya cekcok dengan pemerintah China.
Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Selasa (7/12/2021).
Selanjutnya yang juga jadi sorotan, pemerintah Taliban dilaporkan telah memotong gaji para pejabat.
Advertisement
Beralih ke informasi lainnya adalah PBB yang meminta Myanmar untuk menghentikan segala kekerasan setelah 5 orang tewas ditabrak truk militer.
Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Selasa (7/12/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Anggota Parlemen Lithuania Sebut China Republik Rakyat Komedi
Anggota parlemen Lithuania, Matas Maldeikis, secara terang-terangan meledek China. Ia memakai hashtag "Repulik Rakyat Komedi" di Twitter saat cekcok dengan media pemerintah China, The Global Times.
Penyebabnya adalah China tidak suka dengan Lithuania yang dekat-dekat dengan Taiwan. The Global Times menuduh Lithuania manut pada permintaan Amerika Serikat.
Advertisement
2. Pemerintah Taliban Potong Gaji Pejabat, Ini Daftarnya
Pemerintahan Taliban memangkas gaji para pejabat tingkat tinggi. Alasannya karena takaran gaji dinilai tidak adil antara satu departemen dengan lainnya.
"Skala gaji dari pemerintahan sebelumnya tidak adil dan tidak berkeadilan. Beberapa departemen mendapatkan gaji berbeda. Perlu perubahan dalam gaji," ujar Ahmad Wali Hadmal, juru bicara Kemenerian Keuangan.
3. 5 Orang Tewas Diseruduk Truk Militer, Myanmar Diminta PBB Hentikan Segala Kekerasan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berseru kepada Myanmar untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang menggunakan kekuatan berlebihan terhadap warga sipil tak bersenjata di negara tersebut.
Seruan itu mengemuka setelah pasukan keamanan menabrakkan mobil ke pengunjuk rasa anti-kudeta hingga menewaskan lima dari mereka, menurut media dan saksi.
Advertisement