PM Jepang Fumio Kishida Janji Atasi Omicron dengan Pemberian Vaksin COVID-19 Booster

Jepang pada dasarnya telah menutup perjalanan masuk kecuali untuk penduduk tetap dan warga negaranya sendiri guna mengatasi varian COVID-19 Omicron.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 09:03 WIB
Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Selasa (4/1), berjanji untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 booster, mengamankan pasokan obat-obatan impor untuk mengobati infeksi virus tersebut dan mengatur kembali fasilitas-fasilitas medis untuk menanggapi varian Omicron yang menyebar cepat.

Kishida, yang menjabat pada Oktober, mengatakan dia telah memerintahkan kontrol perbatasan yang ketat mulai November untuk mengulur waktu bagi persiapan semacam itu. Jepang pada dasarnya telah menutup perjalanan masuk kecuali untuk penduduk tetap dan warga negara Jepang.

Tanggapan terhadap varian Omicron yang menular sekarang akan beralih ke tindakan domestik, seperti menjadikan tes virus corona gratis lebih mudah tersedia, sementara kontrol perbatasan akan berlanjut, katanya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (4/1/2022).

"Saya baru saja berdoa agar kita dapat mengatasi pandemi virus corona dan tahun ini akan menjadi tahun yang fantastis bagi Anda semua," katanya kepada wartawan setelah berdoa di Kuil Ise di Prefektur Mie, barat daya Tokyo.

Para pemimpin Jepang mengunjungi kuil itu pada awal setiap tahun, meskipun pendahulu Kishida, Yoshihide Suga, membatalkannya tahun lalu karena pandemi.

Fumio Kishida mengatakan obat oral dari Merck telah didistribusikan ke ribuan rumah sakit, dan upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan obat oral Pfizer juga, untuk digunakan mulai bulan depan dalam mengobati kasus virus corona yang bergejala.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ancaman Gelombang COVID-19 di Jepang

Penerbangan di Bandara Haneda
Lobi keberangkatan Bandara Internasional Haneda sepi akibat pandemi virus corona di Tokyo, Senin (28/12/2020). Saat ini Jepang sudah mencatat delapan kasus terkait varian baru covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris. (AP Photo/Koji Sasahara)

Meskipun kasus dan kematian COVID-19 telah menurun akhir-akhir ini di Jepang, kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan terjadinya "gelombang keenam" infeksi karena varian omicron.

Bandara-bandara, distrik-distrik perbelanjaan, dan tempat-tempat ibadah penuh sesak selama liburan Tahun Baru, berbeda dengan tahun sebelumnya ketika orang-orang pada umumnya tinggal di rumah.

Sekitar 80% orang Jepang telah divaksinasi lengkap, tetapi pemberian booster baru saja dimulai.

Beberapa orang di Jepang meninggal di rumah tahun lalu karena rumah-rumah sakit kewalahan menampung pasien. Jepang telah mencatat lebih dari 18.000 kematian terkait COVID-19.


Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya