Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Swiss untuk RI Olivier Zehnder mengatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia lewat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif.
Menurut Dubes Zehnder, Indonesia dan Swiss akan terus mendorong kerja sama tersebut, salah satu contoh di bidang perlindungan investasi dengan menerapkan perjanjian perlindungan investasi.
Baca Juga
"Semua ini merupakan dasar yang sangat baik untuk mengembangkan lebih jauh kegiatan bilateral kita. Jadi kita (Swiss) benar-benar memiliki minat yang kuat agar Indonesia menjadi kuat dan maju," kata Dubes Zehnder dalam pernyataannya bersama awak media pada Kamis (18/7/2024).
Advertisement
"Kedua negara memiliki instrumen-instrumen ini. Instrumen-instrumen perdagangan yang mampu mempromosikan pertukaran atau investasi."
Dubes Zehnder memaparkan, selain kerja sama di bidang ekonomi, Indonesia dan Swiss juga aktif di bidang keterampilan sumber daya manusia.
"Kami ahli dalam pelatihan kejuruan. Hal yang dibutuhkan sebuah negara adalah memiliki anak muda yang mampu mendapatkan pekerjaan atau anak muda yang memiliki pendidikan, kualifikasi untuk mendapatkan pekerjaan dan berkontribusi pada kebutuhan ekonomi negara," kata Dubes Zehnder.
Kerja sama Swiss dan Indonesia di bidang Pertukaran Profesional Muda telah dilakukan sejak 30 November 2021 bertempat di Bundeshaus West, Bern, Swiss, dikutip dari laman Kemlu.go.id.
Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (Indonesia-EFTA CEPA) yang telah ditandatangani pada tahun 2018 dan kemudian difinalisasikan pada tahun 2019.
Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama pertukaran profesional muda ini, kedua negara sepakat untuk saling membuka pasar tenaga kerja bagi profesional muda usia 18 sampai 35 tahun untuk bekerja di semua sektor di kedua negara, dengan tetap memperhatikan aturan, khususnya aturan terkait tenaga kerja asing yang berlaku di kedua negara.
Wujud Konkret Kerja Sama Indonesia dan Swiss
Sementara itu, Kepala Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) Violette Ruppanner menyebut dukungan Swiss untuk Indonesia sudah lama terjalin.
"Sejak tahun 1970-an, Swiss telah memberikan bantuan teknis dan investasi untuk mendukung pengembangan keterampilan, perencanaan kota, perawatan kesehatan, dan pengembangan pedesaan," kata Ruppanner.
Ruppanner menyebut, kini ada lebih dari 35 program dan proyek yang sedang berjalan. Contoh konkret misalnya, untuk pembangunan dan infrastruktur perkotaan, perencanaan dan infrastruktur perkotaan.
“Contoh konkret lainnya yaitu upaya mendukung UMKM dan promosi ekspor sebenarnya yang dapat mendukung organisasi pendukung bisnis itu sendiri,” kata Ruppanner.
“Contoh lain untuk dukungan UMKM adalah melalui program yang kami miliki dengan Organisasi Buruh Internasional. Kami mendukung berbagai rantai usaha di Indonesia.”
Advertisement