Liputan6.com, Kyiv - Diplomat RI di Kyiv mengungkap situasi terkini di Ukraina yang sedang mengalami ketegangan dengan Rusia, mulai dari kondisi sosial, latihan militer, hingga bunker perang.
"Keadaan sosial sejauh ini baik-baik saja. Kehidupan masih berjalan normal, aman terkendali," ujar diplomat RI di KBRI Kyiv, Erna Herlina kepada Liputan6.com, dikutip Rabu (16/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Semua barang masih tersedia, aktivitas perdagangan masih berjalan normal," tambahnya.
Terkait pelatihan rakyat sipil, hal itu juga tidak diwajibkan. Pemerintah membuka pelatihan bagi yang berminat. Hal itu sesuai UU Resistensi Nasional yang disahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Juli 2021.
"Dengan penerapan UU tersebut penduduk sipil yang tergerak membela negara dapat bergabung dalam Pertahanan Teritorial di wilayah masing-masing. Pemda Kyiv sendiri menyelenggarakan pelatihan Pertahanan Teriitorial ini untuk sukarelawan sipil di Kyiv yang berminat," jelas Erna.
Dan ternyata, pemerintah Ukraina juga telah menyiapkan bunker bila situasi makin parah. Berikut penjelasannya:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bunker Perang
Ketika ditanya soal bunker, Erna mengirimkan sebuah video yang menampilkan seorang ibu muda di Ukraina yang mencari bunker untuk perlindungan.
Pada video ini, seorang wanita bernama Olena yang berada di pusat kota Kyiv tampak mencoba memeriksa bunker yang bisa ia pakai untuk perlindungan bersama keluarganya.
Posisi bunker itu juga sudah dirilis resmi secara online oleh pemerintah daerah Kyiv untuk memberikan denah bagi warga yang ingin berlindung dari bom. Denah itu bahkan tampil di Google Maps.
Salah satu tempat perlindungan terbaik adalah di bawah Independence Square di Kyiv yang katanya bisa bertahan melawan serangan nuklir.
Olena juga berkata Semua underpass di Kyiv adalah tempat perlindungan bom. Saat ini, Olena berkata situasi masih normal, tapi apabila situasi bertambah buruk, ia ogah melarikan diri.
"Jika (situasi) bertambah buruk, saya kira saya masih dibutuhkan di sini untuk membantu Ukraina tetap merdeka," ujarnya.
Advertisement