Liputan6.com, Kiev - Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Ukraina, Menlu Dmytro Kuleba pada Selasa (5/4).
Dalam percakapan itu, China kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (5/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Panggilan itu adalah percakapan pertama yang dilaporkan antara kedua menteri luar negeri sejak 1 Maret 2022, ketika Kuleba meminta Beijing untuk menggunakan hubungannya dengan Moskow menghentikan invasi Rusia, menurut kementerian luar negeri Ukraina.
"Perang berakhir pada akhirnya. Kuncinya adalah bagaimana merefleksikan rasa sakit, untuk menjaga keamanan abadi di Eropa dan membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," kata Wang, menurut kementerian.
"China siap memainkan peran konstruktif dalam hal ini dalam posisi yang objektif."
Kuleba dalam cuitannya mengatakan bahwa dia "berterima kasih" kepada Wang Yi untuk "solidaritas dengan korban sipil".
Panggilan itu dilakukan atas permintaan Ukraina, lapor Reuters.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Posisi China Atas Rusia
Sekutu dekat Moskow, China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina atau menyebutnya sebagai "invasi".
Tetapi Beijing pada saat yang sama telah menyatakan "dukungan tak tergoyahkan" untuk kedaulatan Ukraina.
Ia juga menyerukan perdamaian dan mengatakan siap membantu mengakhiri perang melalui diplomasi.
Advertisement