Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Panama, Erika Mouynes mengunjungi Indonesia. Pada kunjungan resmi pertamanya ini, sekaligus dilakukan penandatanganan penguatan kerja sama antara kedua negara.
Panama merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Amerika Tengah, dan salah satu mitra penting Indonesia di Amerika Tengah dan wilayah Karibia.
Baca Juga
"Ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara kita untuk terus membangun hubungan dan kerjasama yang kuat di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama," ujar Menlu Retno dalam press brifieng virtual Pertemuan Bilateral Menlu RI-Menlu Panama pada Kamis (7/4/2022).
Advertisement
Selama pertemuan bilateral, keduanya fokus pada pembicaraan tiga bidang penting kerjasama untuk ditelaah lebih lanjut.
"Pertama, kerja sama kesehatan. Poin kedua yang saya kemukakan saat diskusi adalah pasca-pandemi pemulihan ekonomi, Dan poin terakhir adalah tentang pemberdayaan perempuan," papar Menlu Retno.
Dukung Presidensi G20 Indonesia
Dalam kunjungan ini, Menlu Mouynes turut menyampaikan dukungan atas presidensi G20 Indonesia.
"Kami sampaikan dukungan agar event ini, pada November tahun ini berjalan sukses," ucap Menlu Mouynes.
"Terkait hal ini, kita bekerja dengan Central America dan Carribean Nation, totalnya 20, kita akan berkumpul pekan depan untuk membuat proposal untuk disampaikan pada G20 melalui CARICOM. Terkait pandemi, terkait konflik, Ukraina dan lain-lain," papar Menlu Mouynes.
Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Indonesia telah semakin mendekatkan Panama dengan Asia Tenggara.
Ia pun berharap bisnis Indonesia di Panama dan sebaliknya berjalan lebih baik dan semakin meningkat lagi. Menurutnya terdapat banyak potensi yang bisa dijalin kerja sama antara Panama dan Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fokus Pertama Kerja Sama Panama-Indonesia
Fokus pertama dalam penguatan kerja sama antara Panama dan Indonesia adalah di bidang kesehatan.
"Kami berbagi pandangan bahwa 2022 harus menjadi tahun pemulihan dari pandemi,di mana vaksin memegang peranan yang sangat penting," ujar Menlu Retno.
"Kami sepakat tentang pentingnya akses yang sama ke vaksin dan vaksinasi untuk mengakhiri pandemi COVID-19 saat ini," imbuhnya.
Menurut Menlu Retno, khususnya untuk memenuhi target vaksinasi COVID-19 dari WHO yaitu 70% total cakupan vaksinasi pada pertengahan 2022, terutama untuk negara berkembang dan kurang berkembang.
"Saya berbagi tentang komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada penguatan global arsitektur kesehatan dan menempatkan isu ini sebagai salah satu prioritas Indonesia untuk Kepresidenan G20," jelasnya lagi.
Menlu Retno juga mengatakan kepada Menteri Mouynes bahwa Presiden Jokowi juga akan menjadi salah satu co-chairs COVAX AMC Summit pada 8 April 2022, yang mencerminkan Indonesia berkomitmen kuat untuk mendukung COVAX.
Advertisement
Poin Kedua, Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi COVID-19
Poin kedua yang dikemukakan saat diskusi antara Menlu RI dan Panama adalah pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
Menlu Retno mengatakan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Panama terpantau naik meski diterpa pandemi COVID-19.
"Saya menyambut baik kemajuan kerja sama ekonomi bilateral dan berkomitmen untuk bekerja lebih keras dalam memperkuat kerja sama kami. Dan meskipun pandemi, nilai perdagangan antara Indonesia dan Panama di 2021 meningkat 59,05%, senilai lebih dari US$ 170 juta, dibandingkan dengan US$ 109 juta pada tahun 2020."
"Dan kami sepakat untuk mengeksplorasi lebih lanjut langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mMendekatkan sektor swasta Indonesia dan Panama melaluiF orum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC), mengundang sektor bisnis Panama untuk menggunakan INA-Access, TTI digital platform, untuk mengeksplorasi peluang perdagangan dan investasi, dan meningkatkan akses pasar produk Indonesia, seperti perikanan, farmasi, pakaian."
Menlu Retno juga mengungkap "Kami juga sepakat tentang perlunya mengeksplorasi investasi yang lebih besar di antara kedua negara, karena nilai investasi masih jauh dari tingkat sebelum pandemi."
Selain itu, Indonesia mencatat informasi positif yang diterima tadi malam dan dikonfirmasi dalam pertemuan itu.
"Bahwa Indonesia telah lepas dari restricted list Panama," ujarnya.
Menurut Menlu Retno, hal itu dapat membantu mempercepat proses aplikasi visa untuk orang Indonesia, dan meningkatkan interaksi yang lebih dekat di antara masyarakat kedua negara, termasuk antara komunitas bisnis.
Poin Ketiga, Pemberdayaan Perempuan
Menlu Retno Marsudi mengatakan poin terakhir tentang bilateral yang diskusikan dengan Menteri Mouynes adalah tentang pemberdayaan perempuan.
"Masalah ini, kami sudah membahasnya selama percakapan telepon. Pemberdayaan perempuan selalu menjadi salah satu topik pembicaraan saat kita bertemu, berdiskusi dan berkomunikasi satu sama lain," jelasnya.
"Dan selama pertemuan ini ... Menteri Mouynes dan saya membahas peran penting dari perempuan dan anak perempuan dalam pandemi COVID-19 dan pasca-pemulihan."
"Dan perempuan harus dan merupakan bagian integral dari pemulihan. Dan kami memiliki pandangan yang sama bahwa berinvestasi pada wanita berarti berinvestasi dalam masa depan."
Selain isu-isu bilateral, Menlu Retno mengungkap bahwa juga ada pembahasan sejumlah masalah regional dan masalah internasional, termasuk situasi di Ukraina.
Menteri Erika Mouynes adalah Menteri Luar Negeri Panama kedua yang diterima Menlu Retno Marsudi di Jakarta dalam 5 tahun terakhir.
Advertisement